Yeremia 30:20-24
(20) Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku; Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka.
(21) Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
(22) Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
(23) Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, –angin puting beliung–dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.
(24) Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan mengerti hal itu.
Pemulihan Generasi
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kerusakan generasi adalah kerusakan masa depan. Pembuangan ke Babel merusak 2 generasi bangsa itu. Namun pemulihan Tuhan Allah adalah pemulihan yang utuh. Dia memulihkan umat-Nya, sekaligus memulihkan generasinya. Bagaimana cara Tuhan Allah memulihkan generasi umat-Nya? Pertama: “anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala” (ayat 20). Anak-anak yang sehat, cerdas dan takut Tuhan adalah generasi Israel yang lahir, bertumbuh dan menjadi dewasa di tanah perjanjian. Mereka bukan saja generasi baru yang menerima pemulihan, tapi juga yang dapat membangun umat dan bangsa dengan karakter yang kuat dan integritas yang murni. Mereka diingatkan agar jangan terantuk pada batu yang sama ketika orang tua mereka jatuh dalam dosa penyembahan berhala dengan meninggalkan ketaatan kepada Allah. Kedua: “orang yang menindas mereka akan dihukum (ayat 20b). Tuhan Allah akan menyatakan di depan mata generasi baru ini dengan menghukum musuh-musuh mereka. Ini dilakukan untuk memberi penguatan kepada umat yang dipulihkan, bahwa bersama Tuhan Allah mereka akan selalu hidup dalam kemenangan. Ketiga: “kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku menjadi Allahmu (ayat 22-24). Generasi baru ini akan menjadi kesayangan Tuhan Allah, karena mereka senantiasa mengasihi Tuhan Allah. Mereka tidak mendua hati, apalagi terjebak pada godaan ilah-ilah lain. Mereka hidup dalam komitmen yang teguh dan kokoh.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Murid-murid Yesus yang pernah ragu-ragu dan takut mengalami pemulihan ketika berada di dekat danau Galilea saat Yesus menampakkan diri sesudah Ia bangkit. Akan tetapi mereka yang mengalami pemulihan kemudian dengan semangat martir mengabarkan injil dari Galilela, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Mereka tidak tergoyahkan walaupun berbagai ancaman dan penganiayaan datang silih berganti. Generasi para martir di abad pertama ini rela menderita bahkan mati, sehingga dalam sejarah gereja dikenal ungkapan “darah para martir adalah benih-benih pertumbuhan gereja”.
Keluarga Kristen masa kini dipanggil untuk menjadi generasi yang terus menerus menerima pemulihan dari Tuhan, sekaligus menjadi agen misi Tuhan. Untuk menerima tugas ini diingatkan kembali akan komitmen yang teguh, kokoh, tidak tergoyahkan oleh berbagai tantangan dan ancaman serta tidak tergoda oleh berbagai rayuan manis. Seperti generasi yang dipulihkan dari tanah pembuangan, demikian juga generasi baru dalam keluarga Kristen untuk menjaga kemurnian karakter, sebagaimana karakter Kristus. Dan mempertahankan integritas yang murni. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, pulihkankanlah kami dan bentuklah generasi baru Kristen dengan karakter yang kuat, sebagaimana karakter-Mu. Dan kokohkanlah integritas kami menghadapi berbagai ancaman, rayuan dan godaan. Amin.