1 Petrus 2:7-8
(7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.”
(8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Menjadi batu penjuru ataukah batu sandungan!
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Ketika ada pertanyaan ditujukan kepada kita, mana yang akan dipilih menjadi batu penjuru atau batu sandungan? Pasti banyak orang secara spontan akan menjawab menjadi batu penjuru daripada menjadi batu sandungan. Ungkapan “semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin menerpa”, merupakan gambaran semakin seseorang ada di puncak sukses dan keberhasilan, maka semakin banyak pula tantangan datang menerpa. Manusia dengan segala cara melakukan apa saja untuk menjatuhkan seseorang yang sudah berada dipuncak sukses karena tak rela hati melihat orang lain berhasil entah daiam hal harta kekayaan, tingkat pendidikan, jabatan dan kedudukan serta status sosial.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan saat ini, Yesus Kristus digambarkan sebagai Batu Hidup. Dia dibuang oleh dunia tapi dipilih dan dihormati di hadirat Tuhan Allah. Kesungguhan hidup orang percaya akan menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan dalam kehidupan yang tumbuh, memberi buah dan hendaklah buah itu tetap tak berubah oleh beratnya tantangan dan pergumulan. Menjadikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Batu Penjuru artinya patokan yang memberi arah untuk suatu bangunan rumah rohani kita. Bagi orang percaya, Yesus Kristus telah menjadi Batu Penjuru hidup yang mahal, tapi bagi yang tidak percaya Dia menjadi batu sentuhan dan sandungan. Batu sentuhan dan batu sandungan merupakan batu penyebab orang jatuh, terantuk serta tersandung.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebagai keluarga Kristen, kita diingatkan menjadi batu penjuru bagi sesama dan bukan menjadi batu sandungan. Setiap perbuatan yang melanggar kehendak Tuhan Allah berarti kita telah menjadi batu sandungan bagi kehidupan sesama. Padahal kehidupan orang percaya harus menjadi berkat dan teladan dalam kata dan perbuatan seperti yang digambarkan menjadi Batu Hidup. Untuk itu, kita dinasihati agar di lingkungan mereka yang bengkok hatinya, jadilah batu penjuru dengan membuktikan kebenaran Firman Tuhan Allah melalui tindakan-tindakan yang berdasar pada batu Hidup yakni Yesus Kristus. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, tolong kami untuk selalu setia menjadi batu penjuru bagi yang percaya dan tidak menjadi batu sandungan bagi yang tidak percaya. Amin.