Habakuk 2:9-11
(9) Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!
(10) Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri.
(11) Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari rangka rumah.
Keserakahan Mendatangkan Celaan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sorotan gaya hidup mewah dialami seorang istri pejabat tinggi kepolisian ketika suaminya terlibat dalam kasus pembunuhan. Dalam rekonstruksi peristiwa pembunuhan, awak media menyorot kemewahan “Walk in closet” yang dimiliki oleh sang istri. “Walk in closet” adalah ruang penyimpanan khusus pakaian, tas, sepatu dan perlengkapan fashion lainnya.
Mungkin ada banyak istri-istri lain yang memiliki “Walk in closet” yang mungkin lebih mewah. Memang tidak ada salahnya memiliki tempat khusus tas, pakaian, sepatu, dll untuk kerapihan dalam rumah. Tapi kita juga tidak dapat mengabaikan pemberitaan tentang gaya hidup mewah dengan memiliki koleksi benda-benda mahal yang ternyata merupakan hasil dari korupsi karena menduduki jabatan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman hari ini mengingatkan “Celakalah” bagi mereka yang telah memenuhi rumahnya dengan laba yang tidak halal (ayat 9) untuk membangun rumah yang nyaman di tempat tinggi dan aman, jauh dari gangguan malapetaka seperti banjir jauh dari gangguan lainnya karena keamanannya terjaga dan privasinya terjamin. Firman Tuhan mengatakan ketika engkau menghabisi banyak bangsa, merampasi mereka dan menumpuk barang secara tidak jujur, maka itu sama dengan merancangkan cela atas rumahmu (ayat 10). Apa gunanya memenuhi rumah dengan barang-barang mahal kalau akhirnya mendatangkan celaan atau hinaan? Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tema renungan harian kita hari ini ialah keserakahan (loba: tamak; rakus) mendatangkan celaan. Tidak sedikit cibiran yang disampaikan terhadap gaya hidup mewah, rumah, koleksi mobil atau motor mewah dan lain sebagainya. Komentar negatif warga net /netizen tidak terbendung di media sosial. Inilah keserakahan yang mendatangkan celaan. Seperti yang diungkapkan dalam ayat 11 batu dan balok pun berseru tentang kejahatan itu, demikianlah ketamakan dapat membawa cela bagi seisi rumah itu karena tidak ada kejahatan yang ditutupi. Dalam Lukas 19:40 “Kalau mereka diam, maka batu-batu ini akan berteriak”. Celaan tidak hanya di dunia maya, tapi juga di dunia nyata.
Memiliki kekayaan bukan sesuatu yang salah. Persoalannya kalau proses mendapatkannya dilakukan dengan ketidakadilan apalagi sampai mengorbankan hak-hak orang lain. Tuhan Allah kiranya menuntun perjuangan hidup keluarga kita masing-masing untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dan terus mengucap syukur atas berkat-Nya bagi orang yang hidup setia dan benar di hadapan-Nya dan sesama. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, karuniakan rasa cukup atas berkat yang menjadi hak kami. Jadikanlah kami saluran berkat-Mu dengan memperhatikan dan membantu orang-orang yang butuh pertolongan. Amin.