Filipi 3:10-12
(10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
(11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
(12) Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
HIDUP SERUPA KRISTUS
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada orang yang dengan sengaja merubah bentuk dirinya agar menjadi sama dengan seseorang atau tokoh yang diidolakan. Misalnya dengan sengaja merubah hidung dan wajah agar menjadi lebih baik untuk menjadi mirip seperti bintang film atau sinetron, walaupun tanpa disadarinya bahwa Tuhan Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya (Kej. 1:31). Bahkan ada lagi yang lebih mengerikan ialah seperti di belahan dunia barat atau mungkin juga sudah ada di Indonesia, di mana ada orang yang memodifikasi wajahnya, hidung, mulut dan lidahnya menyerupai hewan atau malahan menjadi seperti tokoh iblis dalam film-film horor. Apa yang dikemukakan di atas tidaklah mereduksi (mengurangi) atau membatasi kebebasan orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk merias diri atau menata diri agar terlihat ganteng dan cantik. Bukan! Melainkan mengajak kita untuk mewaspadai diri terhadap berbagai perkembangan dunia, sebab yang diminta dari kehidupan kita sebagai orang percaya ialah ciri khas hidup sebagai orang kristen. Keluarga
Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Rasul Paulus dalam pembacaan Firman Tuhan hari ini memberi contoh dan teladan bagi kita tentang cara hidup sebagai orang percaya. Bagi Paulus, yang paling penting ialah hidup yang serupa dengan Yesus Kristus dalam penderitaan-Nya untuk mendapat bagian dalam kebangkitan-Nya. Pandangan Paulus ini dimaksudkan agar kehidupan orang percaya bukan hanya mengenal Yesus Kristus dengan cara yang biasa-biasa saja dan tanpa makna, tetapi mengenal Yesus Kristus dan menjadi serupa dengan Dia, bahkan memberi diri untuk ikut serta dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Oleh karena itu, melalui firman ini, kita semua terpanggil bukan hanya menata kehidupan jasmaniah yang terbatas pada keindahan dari yang terlihat pada diri kita. Tetapi kehidupan beriman, yaitu perilaku hidup yang serupa dengan Yesus Kristus. Bukan berarti kita menghindar dari kehidupan dunia, melainkan hidup yang mampu membedakan hal yang baik dan tidak baik, seperti yang dinasihatkan Paulus kepada Jemaat di Roma: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2). Dengan demikian, kita diajak lagi oleh firman Tuhan hari ini untuk berjuang dalam hidup beriman dengan segala upaya untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Doa: Ya Allah, Bapa dalam Yesus Kristus, tambah-tambahkanlah iman kami, agar kami mampu membawa hidup menjadi serupa dengan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin!