Memperhatikan Hikmat
Amsal 2:1-3
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, menjadi orang tua di masa sekarang ini, pastinya mempunyai tantangan tersendiri karena hidup pada masa post modern. Anak-anak sekarang ini lebih menghabiskan waktu mereka dengan memainkan handphone sepanjang waktu, dan anak-anak dewasa ini lebih menonjolkan sikapnya yang lebih pandai daripada orang tua.
“Hai anakku” kata sapaan ini muncul tiga belas kali dalam tujuh pasal pertama. Hal ini menunjukkan bahwa kata ini merupakan satu kesatuan bagian ini. “menyimpan perintahku” hanya dengan menyimpan firman Allah di dalam pikiran kita, maka kita akan belajar untuk hidup dengan bijaksana dan benar dalam hubungan kita dengan Allah. “Di dalam hatimu” menyimpan Firman Allah bukan hanya menyimpannya di dalam pikiran saja, tapi juga menyimpannya di dalam hati, karena hati “pintar merasa” dan hal-hal yang muncul dari hati kita adalah hal-hal yang baik. Jika sudah demikian maka telinga kita akan terus mendengarkan dan memperhatikan hikmat dan hati kita akan menjadi bijaksana dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan kita. Dan dari kesemuanya itu (ayat 3) harus disertai sikap doa yang sungguh-sungguh berseruh memohon hikmat dan pengertian kepada Tuhan (“menujukan suaramu kepada kepandaian”).
Sebagai keluarga Kristen, perenungan ini menunjukkan bagaimana kiat-kiat orang tua untuk mendidik anak di masa ini. Karena dengan hal inilah kita dapat memperoleh hikmat dan kepandaian untuk membesarkan dan mendidik anakanak kita agar anak-anak kita menjadi peribadi yang lebih baik dan mempunyai hikmat yang benar di dalam pergaulan dan studi. Dan ajarlah terus anak-anak untuk menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dengan hikmat dan didikan yang benar. Anak-anak, hendaklah “telingamu memperhatikan hikmat ayat 2a” memperhatikan dan mendengarkan didikan Tuhan melalui orang tua dan selalu berdoa “menujukan suaramu kepada kepandaian ayat 3b” meminta hikmat yang benar kepada Tuhan. Amin.
Doa: Kami mensyukuri segala kemurahan-Mu yang kami alami dan nikmati sampai detik ini. Biarlah di hari-hari hidup yang kami jalani kami tetap memperhatikan hikmat yang daripada-Mu, agar kehidupan kami berkenan di hadapan Tuhan. Amin.