Filipi 4:2
Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
Sehati Sepikir Didalam Tuhan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Lagu berikut ini: Bekerja bersama-sama, jalan berdekat- dekat; Hidup dan beramah-ramah, bersehati sepakat. Jangan dengan mulut, hanya hatimu. Patutlah berkata pada yang teman Angkat perjanjian yang tetap teguh. Rasa sama-sama, susah dan senang. Jika kamu mau, untung banyaklah. Jangan hidup jauh hanya jadi sehati sekerja. Dari syair lagunya tersirat makna betapa untungnya bekerja bersama-sama, sehati sepikir. Walaupun pada kenyataannya, banyak kita jumpai dalam keluarga, jemaat dan masyarakat perilaku yang tidak menjunjung kerjasama, sehati sepikir; melainkan mereka lebih memilih perseteruan, perpecahan bahkan pertikaian sampai pada tindakan-tindakan anarkis.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman hari ini, Paulus menasihati Euodia dan Sintikhe agar sehati sepikir dalam Tuhan. Artinya memiliki pikiran yang sama di dalam Tuhan, satu kasih, satu jiwa, dan tujuan (Flp 2:2). Keretakan internal sangat mempengaruhi kesatuan gereja. Paulus mengingatkan mereka, bagaimana mungkin gereja menyaksikan kebenaran Injil di tengah dunia, jika di antara pemberita Injil terjadi konflik atau tidak seiring sejalan melayani. Kondisi ini mempengaruhi pekerjaan penginjilan yang sudah dan sedang mereka kerjakan dan merusak kesatuan. Sehati sepikir adalah upaya mengembangkan keselarasan pikiran dan watak. Dengan keselarasan pikiran dan watak memperkokoh pekerjaan penginjilan yang sementara dikerjakan. Paulus tegaskan bahwa gereja harus menyaksikan kebenaran Injil di tengah dunia yang sedang berhadapan dengan berbagai konflik dan Injil tetap diberitakan dalam siatuasi apapun.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kita sebagai keluarga Kristen harus lebih bijak dalam membangun komunikasi, saling memahami sebagai suami istri, orangtua dan anak. Agar kita terbiasa mendengar, memahami setiap pendapat sebagai cara hidup yang kita hadirkan dalam keluarga. Kata Firman; Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (Lih. Flp 2: 5-7). Dengan kerendahan hati, kita belajar untuk saling memahami dan sadar akan kelebihan serta kekurangan. Dan dari tindakan demikian akan menghadirkan semangat untuk saling mendukung, melengkapi, menguatkan dan juga mengingatkan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, tuntunlah kami selalu dalam terang kasih-MU agar kami sebagai keluarga dan jemaat selalu hidup rukun. Sehingga kami tidak mudah terkotak-kotak, terpecah dan terbagi-bagi. Amin.