Jangan Menolak Perintah Tuhan
Hagai 1:1-2
Bangsa Israel diberi anugerah untuk pulang ke negeri asal mereka yaitu, Yehuda dan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Raja Persia, Koresy yang berhasil menaklukan Babelonia mengeluarkan dekrit agar Israel dapat kembali membangun negerinya dan mendirikan rumah Allah yang tinggal reruntuhan. Pembangunan-pun dilaksanakan di masa kepemimpinan Zerubabel, bupati Yehuda dan Yosua, Imam besar pada tahun kedua zaman Raja Darius.
Saat pembangunan berlangsung, ternyata tidak sedikit kendala dan hambatan yang terjadi. Selalu saja ada pihak-pihak yang menentang rencana pembangunan rumah Tuhan ini. Di antaranya bangsa-bangsa yang menolak kehadiran Israel kembali dan para pejabat Persia yang jahat, sebagaimana yang dicatat dalam Kitab Esra.
Berhadapan dengan hal ini, orang Israel menjadi masa bodoh, pesimis dan apatis terhadap pembangunan Bait Allah. Kesulitan dan tantangan, telah mengubah cara pandang mereka untuk tidak mengutamakan kehendak Allah terlebih dahulu dan bersikap pandang enteng terhadap penugasan Tuhan untuk pembangunan rumah Tuhan. “…Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali Rumah Tuhan!”
Sikap penolakan seperti ini, terkadang terjadi pula di sekitar kita. Program-program gereja atau tugas tugas pelayanan yang sangat baik dan mulia, yang mestinya mendapat dukungan tidak terlaksana. Misalnya ada pembangunan rumah gereja yang terbengkalai atau pelayanan-pelayanan gereja yang tidak berjalan dengan baik.
Perenungan ini mengingatkan kita sebagai anggota keluarga untuk bersikap bijaksana meresponi penugasan Tuhan. Allah membenci sikap pandang enteng dan pengabaian terhadap setiap penugasan dari-Nya. Ingatlah perupamaan tentang talenta yang diberikan kepada hamba yang jahat dan malas: “Campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” (Matius 25:30). Jadilah hamba yang baik dan selalu proaktif dalam berbagai kegiatan pelayanan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarkanlah kami untuk bertanggung jawab terhadap setiap penugasan yang Engkau berikan. Karuniakanlah kekuatan untuk melakukannya dengan sebaik-baiknya. Amin.