Yesus adalah Imam Besar
Ibrani 10:19-21
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3) sesungguhnya manusia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Allah sendiri memperdamaikan diri-Nya dengan manusia dengan menghadirkan Anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus, agar dunia, manusia dan orang percaya diselamatkan. Yesus telah mengorbankan diri-Nya menderita sengsara, mati dan bangkit serta naik ke sorga sehingga siapa yang percaya kepada-Nya memperoleh kehidupan kekal.
Bacaan kita hari ini, Ibarani 10:19-21, menyebutkan bahwa orang percaya pada zaman kitab Ibrani ini ditulis, supaya mempunyai keberanian untuk datang kepada Tuhan Yesus. Darah Tuhan Yesus tercurah untuk pengampunan orang yang berdosa. Yesus Imam besar yang disebut kepala Rumah Allah atau yang dapat disamakan bahwa Yesus adalah Kepala gereja. Dialah yang menjadi jaminan masa depan orang percaya.
Sebagai keluarga Kristen, kita harus berpegang teguh pada pengharapan dan memiliki keberanian untuk percaya dan untuk memberitakan Injil. Kita tidak perlu takut menjalani hidup yang dianugerahkan kepada kita. Darah Yesus dicurahkan kepada keluarga Kristen untuk mendapatkan belas kasihan Tuhan. Kita harus mempunyai pengharapan yang kokoh supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan. Kita harus yakin akan janji penyertaan Tuhan kepada orang percaya. Kita mempunyai Yesus yang adalah Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Tuhan Yesus telah menjadi perintis bagi kita untuk menjadi jaminan bahwa kita juga akan masuk bersama dengan-Nya. Sebagai Imam Besar, Ia telah mempersembahkan korban untuk kita, yaitu diri-Nya sendiri, sebagai Anak domba Allah sehingga kita memperoleh pengampunan dosa dan jaminan keselamatan. Amin.
Doa: Terima kasih Allah Bapa di sorga karena Engkau telah mengutus Anak-Mu yang tunggal Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang percaya. Amin.