Maleakhi 2:17
Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?” Dengan cara kamu menyangka: “Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan–atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?”
Jangan Salah Menilai
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada lagu pop trend saat ini penggalan syairnya, “Jangan kau salah menilaiku, dengan semua sikap diamku ini…”. Seringkali kitapun cepat bereaksi memberi penilaian dan mengambil kesimpulan terhadap sikap diam seseorang, bahwa “orang itu nda bae,” “orang itu cuek”, “orang itu sombong”, “nyanda ramah” dan sebagainya. Padahal penilaian kita belum tentu sepenuhnya benar. Bangsa Israel pasca pembuangan, terjebak dalam situasi salah meniiai Tuhan Allah dan keadilan-Nya. Mereka menganggap Tuhan Allah membiarkan kejahatan, berdiam diri dan tidak menghukum orang-orang jahat. Kejahatan merajalela dan mereka yang berbuat jahat kelihatan aman dan nyaman saja. Sedangkan mereka yang hidup baik menurut anggapan mereka malah tetap menderita. Sehingga keluar ucapan umat “Di manakah Allah yang menghukum?” Ungkapan seperti ini menggambarkan keraguan akan keadilan Tuhan Allah. Dan menganggap Tuhan Allah berkenan dengan orang yang berbuat jahat.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sepahit apapun kesukaran yang pernah atau sedang dialami, jangan sampai kita salah menilai keadilan Tuhan Allah. Jangan berpikir bahwa Tuhan Allah berkenan dengan kejahatan atau membiarkan kejahatan ada dan merajalela. Kejahatan tetaplah kejahatan di mata Tuhan Allah dan orang yang suka berbuat jahat pasti akan mendapat hukumannya. Sebaliknya orang yang selalu melakukan kebaikan, cepat atau lambat pasti akan menerima kebaikan hati Tuhan Allah dan sesama. Hukum tabur tuai tetap berlaku dalam kehidupan manusia. Percayalah bahwa dalam keadilan Tuhan Allah. Ia berkenan kepada setiap orang yang mau berbuat baik dan menghindarkan diri dari kejahatan. Firman Tuhan Allah berkata: “Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik” (Am. 5:15a).
Mungkin kitapun pernah berbuat sesuatu yang jahat di masa lalu ataupun saat ini. Tetapi yang terpenting dalam pandangan Tuhan Allah adalah “adakah rasa sesal?”, “adakah kesediaan bertobat?” Maukah kita melakukan pembaharuan?” Percayalah! Tuhan Allah melihat kita hari ini yang sekarang bertobat, bukan melihat masa lalu. Percayalah! Hanya bersama dan di dalam Tuhan Allah saja kita bisa menikmati pembaharuan kehidupan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, ajarlah kami melakukan apa yang baik dan menjauhkan diri dari yang jahat. Teguhkan iman kami supaya selalu berupaya hidup sejalan dengan kehendak-Mu. Amin