Yesaya 7:10-11
(10) TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:
(11) “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.”
Peka Dan Peduli Dengar Teguran Tuhan Allah
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Manusia jatuh ke dalam dosa oleh karena tawaran sesuatu yang enak dipandang, enak dimakan, menarik hati dan memberi pengertian tentang yang baik dan yang jahat. (band. Kej.3:6) Ahas raja Yehuda hidupnya mengenakkan sehingga tidak peka dan tidak peduli dengan peringatan Tuhan Allah. Sebagai raja yang diurapi dia merasa memiliki pengetahuan lebih dari warganya. Ada pemahaman di kalangan raja-raja sekitar bahwa raja adalah hukum. Karena itu raja tidak pernah salah (the King can do no wrong). Kendati telah diperingatkan tentang adanya ancaman raja Aram dan Israel Utara, namun fanatisme atau keyakinan berlebihan bahwa Allah,YHWH tidak pernah meninggalkan dan membiarkan keturunan Daud serta raja lebih tahu dari rakyat, membuat Ahas mengabaikan peringatan Tuhan Allah melalui nabi Yesaya. Karena Tuhan Allah sangat sayang kepada bangsa Yehuda, maka Nabi Yesaya menawarkan, “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu,” untuk meyakinkan bahwa peringatan itu berasal dari Tuhan Allah. Tetapi Ahas menolak.
Memiliki kekuasaan, harta dan kesenangan serta kemudahan hidup sering membuat manusia terlena dan lupa diri. Raja Ahas memiliki semuanya. Sehingga ia menutup telinga dan mata terhadap teguran serta peringatan yang tidak mengenakkan, meremehkan kekuatannya dan mengancam kedudukannya. Raja Ahas merasa apa yang dimilikinya adalah karena kehebatannya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Orang Kristen sering hidup seperti Raja Ahab ketika memiliki kekuasaan, harta dan hidup senang. Tidak mau dikritik, menutup telinga terhadap kebenaran berita yang tidak mengenakkan telinga. Bahkan terkadang apa yang dimilikinya dianggap sebagai jerih lelah usahanya sendiri, bukan berkat Tuhan Allah. Belajar dari firman Tuhan Allah hari ini kita diingatkan bahwa akibat Raja Ahab tidak membuka telinga dan hati mendengarkan peringatan Tuhan Allah melalui nabi-Nya maka, “Pada hari itu setiap tempat, di mana biasanya tumbuh seribu pohon anggur dan yang berharga seribu syikal perak, akan menjadi tempat puteri malu dan rumput.” (ayat 23)
Sebagai keluarga Kristen kita dingingatkan untuk selalu peka dan peduli mendengar firman Tuhan Allah. Marilah kita bersikap selalu berpegang pada firman Tuhan Allah seperti Raja Daud yang diberkati. “Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku. Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.” (Maz.118:102-106). Amin.
Doa: Bapa sorgawi terima kasih atas firman-Mu yang menegur dan mengingatkan kami agar peka mendengar dan memahami kehendak-Mu. Terutama ketika kami hidup dalam zona nyaman. Amin!