Markus 6:35–37
(35) Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: ”Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
(36) Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.”
(37) Tetapi jawab-Nya: ”Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: ”Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”
Kamu Harus Memberi Mereka Makan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Semua makhluk hidup, juga manusia, membutuhkan makanan untuk hidup. Teks bacaan kita ini mengatakan bahwa para murid meminta Yesus Kristus untuk menyuruh orang banyak mencari makanan ke desa sekitar (ayat 36). Mereka semua lelah dan lapar. Namun, Yesus Kristus justru menyuruh para murid untuk memberi orang banyak itu makan. Dalam situasi seperti ini, dalam kelelahan yang memuncak dan rasa lapar yang mendera, para murid masih harus membayangkan jumlah uang untuk membeli roti/makanan: 200 dinar. Jika upah kerja seorang pekerja dalam sehari adalah satu dinar, maka 200 dinar itu adalah upah untuk 200 hari kerja. Sungguh, bukan jumlah uang yang sedikit. Melalui permintaan dan pertanyaan para murid ini, Markus memperlihatkan bahwa para murid mencari-cari alasan dan menolak untuk melayani orang banyak itu, melepas tanggungjawab atas mereka.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pernyataan/perintah Yesus Kristus jelas: Kamu harus memberi mereka makan! (ayat 37). Yesus Kristus tidak menyuruh orang banyak itu pergi, justru Ia menyuruh muridmurid-Nya untuk bertanggungjawab dan memberikan apa yang mereka butuhkan saat itu: makanan. Seperti Yesus Kristus yang mengajar (kebutuhan rohani), demikian pula mereka harus memberi makanan (kebutuhan jasmani), karena itulah yang dibutuhkan oleh orang banyak. Yesus Kristus mengajar para murid untuk tidak lepas tangan atau tidak peduli dengan orang banyak itu. Tetapi mereka harus memiliki hati yang penuh belas kasihan dan mencari cara agar orang banyak itu mendapatkan kebutuhan mereka secara holistik/menyeluruh: kebutuhan rohani dan jasmani. Ini jelas membutuhkan pengorbanan dan kesediaan hati untuk memberi dan berbagi. Sesungguhnya, itulah bentuk atau pernyataan ‘hati yang penuh belas kasihan.’
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman hari ini mengajar kita juga untuk selalu peduli dan bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan dalam pelayanan bagi jemaat juga sebagai orang tua dalam keluarga. Janganlah mencari-cari alasan, lepas tangan atau bahkan lari dari tanggung jawab pelayanan, tetapi dengan bijaksana mencari cara agar pelayanan kita dapat menyentuh apa yang dibutuhkan oleh jemaat dan keluarga, yaitu kebutuhan jasmani dan rohaninya. Sehingga pelayanan yang kita berikan kepada jemaat dan keluarga adalah pelayanan yang holistik/menyeluruh.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, tolonglah agar kami dapat melayani jemaat-Mu dan anak-anak-Mu dalam keluarga kami sehingga pelayanan kami dapat menyentuh dan menjawab kebutuhan jasmani dan rohani. Amin.