Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.” Pepatah ini menjelaskan adanya kemiripan sikap, perilaku, dan pola pikir antara orang tua dengan anak. Misalnya ada seorang anak yang baru pulang sekolah meminta dibelikan jajan kepada ibunya dengan cara berteriak kepada ibunya, sang ibupun meresponsnya dengan nada tinggi sambil mengatakan bahwa anaknya tidak boleh jajan lagi. Anaknya tetap merengek minta jajan dengan nada yang lebih tinggi lagi. Dari cerita ini dapat diasumsikan bahwa anak itu kemungkinan meniru apa yang dilakukan si ibu saat meminta atau memberi respon terhadap sesuatu. Teriakan dengan nada tinggi mungkin sudah diperlihatkan si ibu sejak anak masih kecil dan anak menirunya. Seorang anak belajar sesuatu dari apa yang dilakukan oleh orang tuanya atau orang-orang di sekitarnya.
Firman Tuhan Allah pada hari ini (Yoh.15:4-5), bercerita tentang adanya hubungan antara ranting, buah dan pokok atau pohon. Buah anggur hasil ranting dari pohon atau pokok anggur. Sebaliknya ranting tidak akan menghasilkan buah jika terlepas dari pohon atau pokok anggur itu. Jadi buah itu hanya dapat dihasilkan kalau seseorang terus menerus melekat dan hidup dalam persekutuan dengan Bapa dan Anak. Kalau manusia hidup menjauh atau tidak tinggal dalam persekutuan dengan Yesus Kristus seperti cabang yang tidak akan menghasilkan buah sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Artinya ranting tidak akan menghasilkan buah bila ia terpisah dari pohonnya. Oleh sebab itu tinggallah di dalam Yesus sebagai syarat untuk berbuah. Buah yang dihasilkan adalah buah-buah Roh, seperti yang tertulis dalam Galatia 5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Diluar Tuhan kita tidak dapat berbuah, yang ada hanyalah perbuatan sesuai dengan keinginan daging yang tidak sesuai dengan kehendak Kristus. Seperti yang tertulis dalam Galatia 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk sungguh-sungguh tinggal di dalam Yesus Kristus, supaya menghasilkan buah yang baik dan dapat dinikmati, baik bagi diri sendiri maupun bagi banyak orang, terutama bagi kemuliaan-Nya. Sebagai keluarga orang percaya kita juga hendaknya selalu berpaut dan bersatu pada Kristus, supaya buah yang dihasilkan keluarga sama rasanya karena bertumpu pada pohon yang sama. Orangtua dan anak-anak hendaknya menghasilkan buah yang sama karena tinggal dalam sumber yang sama yakni Yesus Kristus. Amin.
Doa: Ya Bapa sorgawi, ajarlah kami untuk selalu berusaha tetap tinggal di dalam Yesus Kristus supaya kami berbuah banyak. Hancurkanlah kuasa gelap yang mau memutuskan hubungan kami dengan-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.