Meminta Hikmat Kepada Allah
Yakobus 1:5
Pada umumnya setiap orang menginginkan agar hidupnya jauh dari penderitaan. Itulah sebabnya orang berusaha dengan segala upaya untuk tidak menderita, baik penderitaan secara fisik maupun batin. Akan tetapi dalam realitas hidup, siapapun kita adalah manusia yang terbatas dan tidak bisa menghindar dari penderitaan. Kita pun terkadang mudah sekali menghibur orang lain dengan mengatakan begini dan begitu, tetapi kita banyak kali kehilangan hikmat ketika mengalami pederitaan itu.
Dalam situasi atau keadaan seperti itu, rasul Yakobus mengingatkan kita tentang pentingnya hikmat. agaimana kita memahami makna hidup yang terdalam, di saat kita sedang mengalami masa masa sulit atau ketidakberdayaan atas hidup. Kata-kata nasihat ini sungguh menguatkan iman orang percaya, sebagaimana ungkapan: “apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah.” Bagi Yakobus betapa penting hikmat itu, karena dengan hikmat orang percaya akan mampu mengatasi segala kesulitan yang dihadapinya. Dan hikmat itu harus kita minta kepada Allah yang mengaruniakan hikmat kepada kita.
Sebagai keluarga Kristen, firman kita saat ini menyadarkan kita bahwa setiap orang memiliki kerapuhan masing-masing. Hidup ini dapat seperti putaran roda, ada waktunya kita di atas dan mengalami saat saat baik, tapi ada waktunya kita di bawah dan mengalami saat-saat sulit. Pendek kata, kita tidak boleh bersikap jumawa atau sombong, seolah hidup kita tidak akan tersentuh dengan penderitaan. Baiklah kita selalu mencari dan meminta hikmat Allah, sehingga pada saatnya hidup kita sedang tidak berdaya, iman kita kepada Allah tidak kalah dan goyah. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ya Allah kami, karuniakanlah hikmat-Mu kepada kami supaya iman kami tidak goyah terhadap tantangan dan pergumulan apapun. Amin.