Kisah Para Rasul 1:18-20
(18) –Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
(19) Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah–.
(20) “Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Hakal Dama — Tanah Darah
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Ada peribahasa yang mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama. Apa yang kita lakukan, baik atau buruk akan menjadi bagian sejarah yang akan dikenang oleh orang lain. Firman yang kita baca hari ini menampilkan sosok citra yang buruk, yakni Yudas Iskariot. Tergambar di sini bahwa ia mati secara mengenaskan di tanah yang disebut orang Hakal-Dama, Tanah Darah. Disebut demikian, sebab di situ darahnya tertumpah dan isi perutnya tertumpah keluar. Tanah itu dibeli Yudas Iskariot dari hasil menjual Yesus.
Ketidaksetiaan dan pengkhianatannya berujung sedih, bahkan mengerikan. Hal ini memberikan peringatan bahwa uang, ketamakan, dan ketidaksetiaan dapat membuat orang menjual Yesus Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Menjual Yesus Kristus dan ajaran-ajaran-Nya adalah tragedi terbesar. Hakal-Dama adalah analogi bagi pengkhianatan yang menjadi tragedi itu. Tragedi itu berakhir kematian yang mengerikan dan namanya dihapus dari kitab kehidupan warga Kerajaan Sorga.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Pada masa ini, ada banyak bentuk pengkhianatan dan tragedi dan hal tersebut mendatangkan duka dan menuai tangisan. Ini bukanlah kutukan Tuhan, melainkan akibat dari perbuatan sendiri; namanya hukum tabur-tuai. Hakal Dama adalah analogi bagi tindakan pengkhianatan yang didasari oleh ketamakan dan cinta uang yang mendatangkan sebuah tragedi. Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa segala sesuatu yang diperoleh dengan kecurangan, ketidaksetiaan dan pengkhianatan hanya mendatangkan kenikmatan bersifat sementara, tidak akan medatangkan berkat dan kebahagiaan, serta berakhir dengan tragis. Hakal-Dama menjadi peringatan keras bagi kita untuk belajar melepaskan ketamakan dan ketidaksetiaan. Tidak ada hasil yang manis dari perbuatan tamak. Sebaliknya orang yang taat, tekun dan setia hidupnya selalu berakhir dengan sukacita di dunia dan di akhirat. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, tuntunlah dan berilah kami pengertian agar terus mempertahankan iman dengan melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi keluarga kami dan bagi banyak orang. Amin.