Yesaya 53:6-7
Diri-Nya Ditindas Karena Kesesatan Kita
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Firman hari ini menggambarkan tentang dua jenis domba: domba yang sesat dan domba yang taat. Kata tersesat artinya telah menyimpang dari jalan yang sebenarnya, sehingga perlu tuntunan untuk keluar dari jalan tersebut dan kembali pada jalan yang seharusnya. Domba yang sesat adalah gambaran umat Allah yang berdosa. Sebaliknya, domba yang taat merujuk pada Hamba yang tidak mengeluh ketika Ia dibawa ke ‘pembantaian.’ Kata Ibrani untuk sesat adalah ta‘inu yang berarti tersesat, terhuyung dan disesatkan. Ini berarti bahwa ada domba sesat karena melakukannya sendiri atau ada orang lain yang menyesatkannya. Sementara itu domba yang taat adalah domba yang meski dibawa ke pembantaian namun ia tidak membuka mulutnya (yiptakh piw). Ini merujuk pada ketaatan, kesetiaan dan kerelaan diri Sang Domba untuk menderita. Ia tidak melakukannya untuk diri-Nya sendiri, tetapi Ia memahami apa maksud atau tujuan dari tindakan yang harus dilakukan sehingga Ia melakukannya dengan rela.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Sebelum mengenal Yesus Kristus kita diibaratkan seperti domba sesat. Kita berjalan sesuai kehendak hati, hidup menuruti keinginan daging dan bukan menuruti Roh. Ada banyak orang Kristen yang hidup mengikuti kemauannya sendiri, mengatur kehidupannya sendiri dengan aturan yang dibuatnya sendiri. Pada akhirnya tersesat dan tidak mencapai apa yang ia inginkan. Domba yang tersesat dan kehilangan arah membutuhkan seorang gembala di sisinya. Sebab bila ia terus berjalan sendiri, hal yang lebih parah akan terjadi padanya. Iblis dan kuasa jahat akan mengambil kesempatan tersebut dan menghancurkan serta membinasakan kehidupannya. Bagi domba-domba seperti inilah Yesus Kristus sebagai Sang Domba yang taat, menyerahkan hidup-Nya dan menunjukkan jalan tentang bagaimana ketaatan dan kesetiaan kepada kehendak firman Tuhan Allah.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Sebagai keluarga Kristen, orangtua kiranya meneladani Yesus Kristus dan berperan sebagai gembala yang menuntun keluarga untuk berjalan bersama Yesus Kristus sebagai Gembala yang agung sepanjang hidup, agar tidak tersesat dan binasa. Pelayanan penggembalaan dan pendampingan harus terus dilaksanakan oleh agar tidak ada yang tersesat. Terkadang anak-anak ingin mengatur kehidupannya sendiri dan tidak mau dikekang oleh aturan. Dibutuhkan kasih, kesabaran dan kebijaksaan agar anak-anak didampingi, ditolong dan diajar, sehingga mereka tidak tersesat tetapi bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami untuk menjadi