2 Samuel 15 : 7-9
(7) Sesudah lewat empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja: ”Izinkanlah aku pergi, supaya di Hebron aku bayar nazarku, yang telah kuikrarkan kepada Tuhan.
(8) Sebab hambamu ini, ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, telah bernazar, demikian: Jika Tuhan sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah kepada Tuhan.”
(9) Lalu berkatalah raja kepadanya: ”Pergilah dengan selamat.” Maka berkemaslah Absalom dan pergi ke Hebron.
Bayarlah Nazarmu Kepada Tuhan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Perilaku seseorang untuk memenuhi apa yang pernah diucapkan sebagai janji kepada Tuhan Allah dapat diartikan sebagai membayar Nazar (kaul). Kita telah membaca firman Tuhan hari ini, bahwa setelah empat tahun Absalom berada di Yerusalem. tempat raja Daud ayahnya bertahta, ia meminta izin kepada untuk pergi ke Hebron dalam rangka membayar apa yang pernah dinazarkannya kepada Tuhan sewaktu ia berada di Gesur. “Jika TUHAN sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah kepada TUHAN” (ayat 8). Raja Daud memberi izin dan merestui Absalom untuk menunaikan apa yang menjadi niatnya itu.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Dalam kehidupan kita sehari-hari, untuk mendapatkan apa yang diperlukan, kita juga sering bernazar kepada Tuhan Allah dan berjanji kepada sesama atau masyarakat, seperti dalam masa-masa kampanye seperti sekarang ini. Kita sering mendengar adanya janji-janji politik, namun kenyataannya ada banyak hal yang tidak ditepati. Padahal pemahaman berjanji selalu terhubung dengan bernazar kepada Tuhan Allah dan semuanya harus ditepati atau dibayar.
Sebagai warga gereja, baik yang mencalonkan diri, maupun yang akan memilih dalam kegiatan pemilihan umum, semuanya harus mengarahkan diri pada upaya untuk memuliakan nama Tuhan Allah. Artinya bagi para calon yang bernazar dan berjanji harus memenuhi apa yang dinazarkan dan dijanjikan. Dan bagi pemilih harus berani untuk mengingatkan agar para calon dapat menepati janjinya. Semua harus menyadari bahwa kehidupan dan jabatan adalah anugerah Tuhan Allah. “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Ingatlah! Bahwa keterpilihan seseorang dalam proses pemilihan umum adalah karena Tuhan Allah turut bekerja melalui orang-orang yang bersimpati, mendukung dan memilih. Sebab itu janganlah kita mengingkari atau mendustai karya Tuhan Allah. Bayarlah nazar, penuhi janjimu. Jadikan hidupmu sebagai persembahan yang hidup dan sempurna untuk memuliakan Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus.
Doa: Ya Tuhan Allah, berikanlah kami hati yang selalu merasa terpanggil untuk memenuhi apa yang kami nazarkan kepada-Mu dan yang kami janjikan kepada sesama kami. Amin