Kisah Para Rasul 2:5-6
(5) Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
(6) Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
Bahasa Yang Mempersatukan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Bunyi yang turun dari langit itu, membuat semua orang yang berkumpul mendengarnya. Banyak saksi melihat para murid berbicara dalam berbagai bahasa namun dapat saling mengerti dan memahami seperti yang ditulis dalam ayat 6: “ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.”
Ayat ini mengingatkan kita tentang kisah di masa lampau ketika manusia membangun menara Babel menjulang ke angkasa untuk menandingi Tuhan Allah. Ketika hati manusia dipenuhi kesombongan ingin menjadi tuhan atas dirinya atau menyaingi Tuhan Allah. Di saat itulah Tuhan Allah mengacaukan bahasa dan menghancurkan rencana jahat manusia.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Tetapi di Yerusalem, di hari Pentakosta ketika para murid berkumpul, Roh Kudus turun atas mereka dan mereka berbahasa dalam bahasa yang dapat dimengerti semua orang. Pada peristiwa menara Babel, Tuhan Allah mengacaukan bahasa, tetapi pada peristiwa Pentakosta, Tuhan Allah memakai bahasa untuk mempersatukan berbagai bangsa untuk menyaksikan kemuliaan Allah.
Kehadiran Roh Kudus sesungguhnya mempersatukan dan bukan mengacaukan atau memecah belah. Kehadiran Roh Kudus mendatangkan kedamaian dan ketenteraman dan bukan kebencian ataupun permusuhan. Tetapi hati manusia yang dikuasai oleh dosa mengakibatkan kejahatan terjadi di mana-mana seperti peristiwa menara Babel.
Percayalah jika kita membuka diri agar kasih Tuhan Allah menguasai hati maka akan mempererat persekutuan Gereja-Nya secara ajaib. Bahasa dalam perkataan para murid pada peristiwa kepenuhan Roh Kudus adalah suara Tuhan Allah yang memanggil seluruh bangsa menjadi murid dan bersatu dalam kasih-Nya. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah kami sebagai anak-anak-Mu agar memiliki kepekaan mendengar suara-Mu supaya kami berkata-kata seturut kehendak-Mu. Kiranya Roh Kudus senantiasa memampukan kami untuk hidup di jalan-Mu di sepanjang perjalanan ziarah hidup di dunia ini. Amin.