Jaminan yang Menghidupkan
Wahyu 21:27
Orang percaya menyadari bahwa tujuan kehidupan adalah hidup bersama dengan Tuhan dan membangun relasi dengan sesama ciptaan. Ciri-ciri kehidupan yang hidup dengan Tuhan adalah berbuat baik dan melakukan kehendak Tuhan.
Yohanes menyampaikan bahwa di Yerusalem yang baru tidak ada kehidupan bagi sesuatu yang najis atau orang yang melakukan kekejian atau dusta. Orang-orang yang hidup demikian tidak akan menikmati suasana hidup yang penuh ketentraman dan kedamaian di Yerusalem yang baru. Hal ini memberi arti bahwa tidak ada suasana kehidupan yang damai dan tentram bagi mereka yang hidup dalam kenajisan dan kekejian. Kedamaian dan ketentraman hidup hanya berlaku bagi mereka yang taat dan setia kepada Allah sekalipun hidup dalam kesengsaraan.
Oleh karena itu Yohanes mengingatkan supaya orang-orang percaya perlu menjaga kesetiaannya kepada Tuhan Allah. Sebab karena kesetiaan itu Allah akan membuat umat-Nya tercatat dalam kitab kehidupan. “Kitab kehidupan” adalah sebuah kitab dalam kepercayaan Yudaisme dan Kristen dimana Allah mencatat nama-nama setiap orang yang ditentukan untuk menjadi warga Kerajaan Allah (Yerusalem yang baru). Supaya nama kita ada dalam Kitab kehidupan, mari sebagai keluarga kita hidup setia. Seperti lagu “Siapa yang setia hingga ke tamat” itu adalah gambaran mengenai situasi yang menjanjikan bagi kehidupan umat yang tetap bersekutu dengan Tuhan sekalipun dalam masa-masa yang sulit.
Bagi keluarga Kristen, janji Allah adalah jaminan kehidupan bagi mereka yang teguh dalam iman dan memelihara kesetiaan kepada Tuhan. Kesetiaan dalam kehidupan keluarga adalah hidup yang takut akan Tuhan. Jaminan kehidupan keluarga yang harmonis adalah berpegang teguh pada kehendak Tuhan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, biarlah kami hidup pada kehidupan yang berkenan kepada-Mu, sehingga kami boleh menjaga hidup kami secara pribadi, keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan berjemaat. Amin.