Kisah Para Rasul 5:11
Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Ketakutan Mendengar Dan Melihat Murka Tuhan Allah
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kisah Para Rasul 5:11 menyajikan momen penting yaitu muncul suatu suasana ketakutan yang menyelimuti seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar peristiwa tragis kematian Ananias dan Safira. Pernyatan “sangat ketakutan” menggambarkan dampak yang luar biasa dari peristiwa kematian Ananias dan Safira terhadap jemaat. Peristiwa tersebut menciptakan atmosfer ketakutan yang mendalam di antara orangorang yang menyaksikannya. Hal ini memberi pesan tidak hanya menciptakan rasa takut, tetapi juga membangkitkan penghormatan yang mendalam terhadap Tuhan Allah.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Rasa takut yang melanda jemaat setelah peristiwa kematian Ananias dan Safira memiliki dampak besar terhadap pandangan dan sikap perilaku jemaat terhadap kekuasaan Tuhan Allah, bahwa tidak boleh bermain-main dengan-Nya. Memang Tuhan Allah penuh dengan kasih tetapi juga tegas menghukum dan tidak kompromi dengan kebohongan. Sehingga ketakutan melahirkan penghormatan pada kemahakuasaan Tuhan Allah. Dalam konteks ini, ketakutan dan penghormatan dapat dianggap sebagai elemen-elemen yang memperkuat hubungan spiritual antara umat dan Tuhan Allah, yang tidak hanya menciptakan rasa hormat terhadap kekudusan-Nya, tetapi juga memotivasi untuk menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran-Nya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Penting untuk memahami bahwa ketakutan yang dimaksud bukanlah ketakutan yang menghancurkan, tetapi rasa takjub dan hormat kepada Tuhan Allah. Hal ini menjadi panggilan hidup sesuai dengan cinta kasih Tuhan Yesus agar kita menghormati kekudusan-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Kita harus belajar dari rasa takut yang terjadi di tengah jemaat dan orang banyak saat melihat dan mendengar kematian Ananias dan Safira yang begitu tragis, karena mereka telah mendustai Roh Kudus.
Firman ini menjadi pesan firman bagi gereja, yakni perlu memperhatikan kejujuran, pemberian dengan tulus dan kekudusan. Gereja diajarkan untuk hidup dalam ketaatan terhadap kedaulatan Roh Kudus untuk hidup jujur dan benar. Gereja harus jujur dan berintegritas di hadirat Tuhan Allah dan dalam kerja pelayanan. Gereja mesti menghindari hidup dengan dua wajah, yakni menunjukkan satu wajah kudus di depan umum tetapi melakukan hal-hal yang kotor atau najis secara tersembunyi.
Bagi kita keluarga Kristen diajarkan untuk hidup dalam ketaatan terhadap firman Tuhan dan menjunjung tinggi kejujuran dan kekudusan dalam segala aspek kehidupan. Pentingnya menjaga integritas iman dalam kehidupan keluarga, di mana orang tua dan anak-anak hidup dengan jujur, terbuka dan tidak menyembunyikan hal-hal yang dapat merugikan atau menyesatkan. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, tolonglah keluarga kami agar menghormati dan tidak mencobai Roh-Mu dengan mejalani hidup jujur, kudus dan penuh rasa hormat kepada-Mu supaya kami diberkati. Amin.