Lukas 22:37-38
(37) Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”
(38) Kata mereka: “Tuhan, ini dua pedang.” Jawab-Nya: “Sudah cukup.”
Semua Harus Digenapi
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pada ayat 37, Yesus Kristus berkata bahwa nas Kitab Suci harus digenapkan kepada-Nya, “la akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak.” Maksud dari kalimat ini adalah waktu menghadapi penderitaan telah dekat. Yesus Kristus yang tidak bersalah dianggap sebagai pemberontak. Dalam terjemahan asli kata pemberontak diterjemahkan sebagai pelanggar hukum. Sehingga Yesus Kristus mengutip kalimat dalam Yesaya 53:12 ini, untuk menunjukkan Firman Tuhan Allah sudah menubuatkan bahwa la akan dianggap sebagai pemberontak/pelanggar hukum. Apa yang ditulis di Kitab Yesaya tersebut digenapi dengan ditangkapnya Yesus Kristus dan kemudian dihukum mati dengan cara disalib di antara pemberontak-pemberontak. Karena Yesus Kristus dianggap sebagai pemberontak, maka jelas murid-murid-Nya juga tidak akan diterima di tengah masyarakat seperti sebelumnya. Sehingga Yesus Kristus menyinggung soal `membeli pedang’ pada ayat 36, agar supaya mereka bersiap untuk bertahan melewati masa-masa sulit yang akan datang.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kemudian dalam ayat 38 dituliskan, “Kata mereka: Tuhan, ini dua pedang.’ Jawab-Nya: `Sudah cukup.”‘ Kata sudah cukup dalam terjemahan bahasa Inggris menggunakan kata ‘enough’. Yesus Kristus berkata sudah cukup, bukan berarti secara harafiah dua pedang itu sudah cukup, tetapi sudah cukup karena murid-murid Yesus Kristus tidak kunjung mengerti maksud-Nya bahwa masa-masa sukar akan datang dan mereka harus bertahan dalam menghadapinya.
Renungan firman hari ini kiranya memotivasi kita agar senantiasa meminta hikmat Tuhan Allah supaya peka terhadap rancangan-Nya. Terlebih ketika menghadapi masa sulit, janganlah terjebak hanya bersandar pada pengertian sendiri. Kehidupan orang-orang percaya tidak lepas dari masa kesukaran dan sengsara. Namun dengan pertolongan Tuhan Allah maka kita akan mampu menghadapinya. Karena ketika Tuhan Allah mengizinkan masalah dan penderitaan terjadi dalam hidup ada banyak pelajaran yang dapat membangun iman dan karakter kita seperti kerendahan hati dan kesetiaan. Kerapuhan dan ketidakberdayaan, membuat diri semakin bergantung kepada Tuhan Allah. Sehingga dalam hidup ketika ada masalah jangan cepat putus asa, tetapi peganglah firman Tuhan Allah, “Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup.” (Amos 5:6a) Amin.
Doa: Ya Tuhan, berikan kiranya kami kepekaan terhadap rencana-Mu dan hanya bergantung pada-Mu. Ketika kami gagal, rapuh karena masalah dan penderitaan dialami, kiranya kami dimampukan memahami dan melihat kasih karunia-Mu yang membangkitkan semangat dan sukacita untuk menjalani hidup dengan bersyukur atas kehidupan yang Engkau beri. Amin.