2 Korintus 10:10-11
(10) Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti.
(11) Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.
Konsistensi Sikap Pelayan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Yesus Kristus merupakan teladan utama bagi orang percaya, dalam perkataan dan tindakan. Ia mengajarkan kasih dan mempraktikannya melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Ia mengajarkan kerendahan hati dan Ia merendahkan diri-Nya hingga mati. Konsistensi Yesus Kristus inilah yang memberi kuasa pada ajaran-Nya dan menarik banyak orang kepada-Nya.
Friman hari ini menekankan pentingnya konsistensi. Rasul Paulus mengatakan, “sebab kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti. Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa Tindakan kami, bila berhadapan muka, sam aseperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.” Paulus menghadapi kritik dari beberapa orang di Korintus yang menganggap surat-suratnya keras, tetapi kepribadiannya lemah. Mereka mencari-cari kesalahan dan meragukan ketulusan Paulus. Namun, Paulus membela diri dengan menegaskan bahwa tindakannya selalu selaras dengan apa yang ia tulis. Ia menegaskan bahwa ia bukan orang yang munafik.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Di era digital ini, konsistensi menjadi semakin penting. Gereja yang mengajar dan menggembalakan umat di dunia maya harus menunjukkan konsistensi antara ajaran yang disampaikan dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang ditulis di website gereja, di media sosial atau di dalam materi khotbah, haruslah sesuai dengan realitas kehidupan jemaat dan para pemimpinnya. Konsistensi seperti ini dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas. Ketika gereja konsisten dalam perkataan dan tindakannya, orang akan lebih percaya dan terbuka untuk menerima ajaran yang disampaikan. Sebaliknya, jika tidak konsisten akan menimbulkan keraguan, kesalahpahaman, penyesatan dan menjauhkan orang dari Yesus
Sebagai keluarga Kristen, marilah kita belajar dari teladan konsistensi Yesus Kristus dan Rasul Paulus. Marilah kita menjadi warga gereja yang jujur dan berintegritas, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Marilah kita menjaga keselarasan antara perkataan dan tindakan, sehingga terang Yeus Kristus benar-benar terpancar melalui kehidupan kita.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukan kami untuk hidup dengan jujur dan berintegritas, sehingga kami dapat menjadi saksi-Mu yang terpercaya dan membawa terang Yesus Kristus di era digital ini. Amin.