Kisah Para Rasul 25:12
Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: ”Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar.”
Mengambil Keputusan Yang Benar
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Perkius Festus wali negeri pada saat itu, ternyata tidak berbeda jauh dengan pendahulunya Feliks. Dia tidak mampu atau ragu-ragu untuk mengambil keputusan yang benar dan adil. Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan (bukan sanhendrin Yahudi, tetapi sejumlah penasihat yang mengiring Festus), akhirnya Festus menyetujui permintaan Paulus untuk naik banding dan pergi menghadap Kaisar. Hal ini sebenarnya membuktikan bahwa Festus tidak mampu mengambil keputusan terhadap perkara yang diperhadapkan kepadanya. Festus melepas perkara yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya sebagai wali negeri, dengan mengirim Paulus ke Roma. Ia ingin lepas dari persoalan itu, walaupun tidak mudah untuk mengirim tahanan kepada kaisar. Festus harus membuat surat pengantar untuk menjelaskan sifat dari perkara yang dihadapi Paulus.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini, secara praktis sering terjadi di lingkungan kita, baik dalam masyarakat maupun dalam keluarga. Terkadang dalam mengatasi masalah, kita bersikap seperti Festus, di mana kita tidak mampu bersikap tegas. Begitu juga dalam kehidupan berkeluarga ketika ada persoalan anak-anak, ibu melimpahkan masalah itu kepada ayah. Demikian sebaliknya ayah melimpahkan masalah kepada ibu. Dan sebagai orangtua, demi menyenangkan hati anak-anak kita sering tidak mau menegur (sayang mo marah pa anak) walaupun perbuatan itu salah. Kita tidak bersikap tegas dan cenderung mencari posisi aman. Seharusnya tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, sebesar apapun resikonya, harus berani mengambil keputusan dan berbuat sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawab kita.
Melalui perenungan ini, kita diajak untuk melakukan sesuatu yang benar dan yakinlah bahwa dengan pertolongan Tuhan Allah akan membuat kita mampu untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Jangan pernah melalaikan kebenaran yang bersuara di hati kita dalam mengambil keputusan. Dan pertajamlah suara hati kita dengan selalu belajar dan mendengar firman Tuhan setiap hari. Amin
Doa: Ya Yesus Kristus, Tuhan, ajarlah kami untuk mampu mengambil keputusan yang benar di dalam kehidupan ini sesuai dengan kehendak-Mu. Amin