Amsal 10:13-14
(13) Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.
(14) Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.
Bibir Yang Berhikmat
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Bibir adalah bagian dari tubuh yang tidak sekedar bagian dari panca indera manusia, tapi adalah anugerah Tuhan untuk memperindah penampilan fisik. Terkadang penampilan sering menipu, artinya bibir yang elok tidak menjamin seseorang nampak berhikmat. Dari bibir bisa ada ucapan yang tidak elok. Hal ini dapat terjadi dengan bibir yang manarik namun tidak ditopang dengan hikmat akan mudah mengucapkan kata-kata yang tidak beretika, yang bisa melukai, menyakiti perasaan orang lain, memprovokasi, menghasut, mengutuk, menghina, akibatnya terjadilah pertengkaran. Tak jarang perkataan yang keluar dari orang tak berhikmat, dia sendirilah yang menanggung akibatnya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan saat ini menasihati agar bibir dipakai untuk menyampaikan kata-kata yang bermanfaat. Perkataan yang mengandung pengertian terdapat hikmat, kepandaian dan kebijaksanaan. Sebaliknya orang bebal/bodoh, maka pentung dan kebinasaan akan dialaminya. Perkataan orang bodoh, dapat mengantar orang menuju kesesatan dan kebinasaan, sebaliknya orang bijak akan berupaya menjaga mulut agar tidak seenaknya menyampaikan perkataan yang tidak mendidik dan tak bermanfaat. Perkataannya menjadikan orang lain merasa dibaharui, dibangun dan disegarkan. Pengamsal menegaskan “pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi” (ay. 13b)
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kita hidup di tengah masyarakat yang semakin kritis dan sensitif. Apa yang kita ucapkan dan lakukan tercetus dari sikap dan perilaku yang berhikmat atau bebal, tak luput dari penglihatan, pendengaran dan penilaian orang lain. Seiring dengan era digital, era transparansi (keterbukaan) dalam sekejap menjadi viral di media sosial. Teruslah hidup sebagai orang yang berhikmat, gunakanlah akal budi, bibir, mulut dan hati kita untuk hal-hal yang menyenangkan, memberi sukacita bagi banyak orang. Biarkanlah kita bersama-sama dengan orang lain merasakan sukacita dan damai sejahtera. Amin.
Doa: Ya Tuhan kami bersyukur Engkau mengaruniakan hati dan bibir untuk menjadi berkat bagi kami dan sesama. Pakailah kami untuk membangun, menguatkan dan menyejukkan orang lain. Amin.