DODOKUGMIM.COM, TOMOHON –
Di era digitalisasi sekarang ini, sarana dalam menyampaikan dan memperoleh informasi ada beragam jenisnya. Mulai dari media cetak, lisan hingga digital. Tak ayal, informasi dapat diakses dimanapun dan kapanpun secara cepat.
Radio Sion FM salah satunya. Media informasi milik GMIM yang satu ini sudah eksis mengudara sejak tahun 1970, terhitung berusia 51 tahun pada Sabtu (06/06/2021) kemarin.
Perayaan yang digelar di pendopo A Fakultas Teologi ini diawali dengan ibadah oleh Pdt. Jeanne Potuh, M.Teol.
Dalam khotbahnya, Potuh mengatakan, radio Sion harus tetap mewartakan kebenaran, kasih, keadilan. “Yang terpenting, radio Sion harus tetap menjadi alat kesaksian Kristus bagi jemaat lewat berbagai program yang ada,” tegasnya.
Kerinduan yang sama juga dilontarkan oleh Wakil Ketua Badan Perkerja Majelis Sinode Bidang Data dan Informatika Sinode GMIM Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th.
Rende mengapresiasi upaya dan kinerja yang telah dilakukan oleh para pimpinan dan pegawai Radio Sion hingga saat ini. “Kami(BPMS) memiliki kemauan bersama untuk meningkatkan radio kesayangan milik GMIM ini menjadi radio digital, supaya tetap boleh berkompetisi dan survive di era digital sekarang ini,” ucap Komisaris Utama Radio Sion tersebut dalam sambutannya.
Sementara itu, Direktur Utama Radio Sion FM Pdt. Karli Karundeng, M.Th mengaku, meskipun di era digital sekarang ini radio Sion masih digemari masyarakat. “Semua hanya karena kemurahan Tuhan. Kalau bukan karena Tuhan melalui gereja-Nya, yakni GMIM so lama embang ini radio ini,” aku Karundeng kepada tim dodokugmim ketika ditanyai “Bagaimana bisa Radio Sion bisa eksis di usia 51 tahun?”
Sejak dilantik pada November 2020 lalu, Karundeng menerangkan, dalam hal perlengkapan, pihaknya sedang melakukan perbaikan alat-alat lama seperti antena dan alat pemancar. “Dulu di masa kejayaan sebelum tahun 2010, radio Sion sempat mempunyai daya pancar hingga 1000 watt yang bisa menjangkau daerah Minsel, Bolmong dan Gorontalo,” terangnya sambil menambahkan, sejak ia menjabat, pihaknya telah berupaya sehingga terjadinya peningkatan daya pemancar menjadi 250 watt. “Sebelumnya hanya 5-10 watt. Jangkauannya mungkin dari Bukit Inspirasi sampe Paslaten,” tambah dia.
Karundeng menjelaskan, pihaknya juga mengalami kendala terhadap ketinggian tower yang mencapai ketinggian 60 meter. “Dengan demikian, tower kami menjadi rawan terkena kilat. Setahun bisa 3 kali dilakukan perbaikan akibat kilat. Adapun langkah yang sedang dilakukan ialah upaya renovasi tower menjadi 30 atau 40 meter,” jelasnya.
Karundeng berharap, usia yang baru ini radio Sion akan menjadi radio yang profesional, berkualitas, dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat di tengah-tengah perkembangan teknologi. “Torang nyanda mungkin berhasil tanpa topangan dari owner yaitu GMIM melalui BPMS,” tutupnya.(dodokugmim/nandaelis/geraldyw)