DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Kamis (26/10/2023), jadi malam terakhir peserta Evangelische Kirche in Hessen und Nassau (EKHN) Youth Exchange berada di Tomohon. Saling mendoakan dan tukar hadiah hingga bernyanyi jadi bagian sukacita.
Koordinator rombongan, Pastor Hartmutz Lotz mengaku sangat senang karena bisa belajar dan mengenal budaya Indonesia serta banyak hal baru ditemui.
“Terima kasih untuk pengalaman yang sangat berharga dan saya akan ceritakan semua ini di Jerman kepada keluarga dan teman-teman saya,” katanya.
Program ini, Lanjut Lotz, menguatkan kerjasama antara GMIM dan EKHN.
“Ini kerjasama yang sudah cukup lama. Kami bersyukur boleh ada di sini dan dengan sukacita menyambut anak-anak muda dari GMIM ke Jerman pada tahun depan untuk memperoleh wawasan bagaimana para pemuda Jerman berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan gerejawi,” katanya.
Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, Pdt. Hein Arina, Th.D menyatakan bahwa inilah buah-buah dari persaudaran antara GMIM dan EKHN.
“Kami sangat bahagia dengan kedatangan kalian, kita sudah berbulan-bulan merancangkan ini dan kami senang kalian di sini,” paparnya.
Arina melanjutkan, akan berusaha untuk mengatur perkunjungan ke Jerman pada tahun depan. “Semua dilakukan lewat proses dan akan terwakilkan yang terbaik dari GMIM untuk ke Jerman,” tegasnya.
Ia berharap, cerita-cerita tentang Minahasa dapat disampaikan di Jerman. “Cara orang beribadah dan keterlibatan serta keaktifan pemuda datang ke Gereja,” tutupnya.
Momen haru tidak terelakkan. Keduanya saling mendoakan dan bertukar hadiah. “Ini adalah hewan yang langka dan dilindungi. Khas Sulawesi Utara,” kata Arina sambil memberikan replika hewan endemik Tarsius kepada Pdt. Hartmut Lotz.
Lotz juga membagikan pin berlogo EKHN kepada BPMS GMIM tanda persaudaraan. Selain itu, para peserta Youth Exchange memberikan apresiasi dan ole-ole dari Jerman.
Menuliskan kutipan di baju dan menari bersama jadi bumbu manis di penghujung acara. (dodokugmim/josh).