DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, menggelar kegiatan lokakarya bahan ajar Kursus Teologi Pelayan Khusus bagi Diaken dan Penatua. Kegiatan ini berlangsung di lantai tiga Kantor Sinode GMIM.
“Kegiatan ini kami adakan sesuai keputusan Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) GMIM ke-32 di Wilayah Bitung VII pada bulan September 2019, yang kemudian tertunda karna COVID dan baru bisa diadakan tahun ini,”ujar Sekretaris BPMS GMIM Pdt. DR. Evert A.A. Tangel, Selasa (2/8/2022).
Tangel mejelaskan, tujuan kegiatan ini untuk memperlengkapi penatua dan diaken. “Tujuannya agar penatua dan diaken dapat memiliki orientasi pengetahuan teologi untuk bagaimana dapat melaksanakan tugas tanggung jawab pelayanan mereka,” tuturnya.
Senada dengan Tangel, sebagai pelaksana program ini, Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Penggembalaan Pdt. Richard Mengko, M.Teol, pun menyatakan, kegiatan ini diadakan agar Diaken maupun Penatua dapat memiliki pemahaman teologi yang baik.
“Tujuan kegiatan ini baik, agar Penatua dan diaken dapat memiliki pemahaman teologi atau biblical understanding yang baik, sehingga bisa memfasilitasi berbagai hal dalam jemaat dengan mindset yang terbangun lewat kursus teologi ini,” ujar Mengko.
Diketahui, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, diikuti oleh Ketua-ketua Badan Pekerja Majelis Wialayah (BPMW) se-GMIM, dan dosen fakultas teologi UKIT.
Kegiatan ini masih akan dirampungkan kembali. “Kegiatan ini sifatnya masih lokakarya, jadi kami masih akan merumuskan kembali untuk dijadikan bahan ajar GMIM kursus teologi, sebab itu masih ada yg akan ditambah, dan disempurnakan,” tuturnya.
Mengko menyampaikan kegiatan ini adalah program dan kerjasama dari lintas bidang. “Bukan hanya Bidang Pembinaan dan Penggembalaan saja yang menjadi pelaksana kegiatan ini, tapi juga ada kerjasama bersama Lintas Bidang baik dari Bidang Ajaran dan Tata Gereja GMIM dan Bidang Pekerja GMIM dan Pelayan Khusus,” tuturnya.
Lanjutnya, “dalam menghadapi situasi dunia yang penuh dinamika baik berkaitan dengan ajaran, situasi ekonomi, sosial dan budaya ini, tapi juga dalam rangka mempersiapkan 100 tahun GMIM bersinode nanti, kami berharap kedewasaan dan kualitas dari warga GMIM semakin bertumbuh baik mulai dari pelsus diaken dan penatua,” kata dia.
Masuk dalam resntra GMIM, dan akan berlangsung dalam jangka panjang, Ia menjelaskan nanti kursus teologi akan menggunakan ruang kelas di UKIT. “Mengingat program ini masuk dalam renstra GMIM, maka ini kami buat dengan maksud saat mahasiswa libur, kami akan memanfaatkan ruang kuliah di Ukit dan PPWG untuk kursus teologi pelsus dan para peserta akan mendapat sertifikat,” ucapnya.
Ia berharap seluruh pelayan khusus dapat mendukung terus kegiatan ini. “Kami berharap seluruh Ketua BPMJ, Ketua BPMW, warga gereja yang sudah tau untuk menyampaikan ini pada Pelsus, baik dalam sidang majelis jemaat maupun sidang majelis wilayah, dan ibadah serta kegiatan lainnya,” ujarnya.
Sebagai salah satu anggota penyusun materi bahan ajar, Wakil Ketua Bidang Ajaran dan Tata Gereja Pdt. DR. Djoli Sondakh, M.Th menyampaikan ada tujuh materi yang dibahas.
“Ada tujuh materi yang dibahas dan disampaikan baik oleh BPMS GMIM maupun dosen dari fakultas teologi UKIT, yakni, Missional Church, Pastoral and Local Church, Mengenal Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, Hermeneutika Biblika, Etika dan Analisa Sosial, Pengakuan Iman dan Tata Gereja GMIM,” jelas Sondakh. (dodokugmim/saratuwomea/Matthew)