DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Menghadapi pandemi Covid-19, gereja harus turut serta menjaga ketahanan pangan. Demikian dijelaskan Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Bidang Pemberdayaan Sumber Daya (PSD) Pdt. Petra Rembang, M.Th. Gerakan menanam menjadi satu langkah konkret.
BPMS secara resmi meminta jemaat menerapkan Gerakan Menanam dalam surat resminya yang dikeluarkan, Jumat (17/4/2020). Jemaat diminta menanam tanaman yang bisa dimakan dengan memberdayakan kebun atau halaman rumah. “Tanam bete, batata, ubi, pisang, rica, sayuran. Seperti yang dikumandangkan di zaman Pdt. A.Z.R. Wenas,” tambah Petra.
Ia menilai, keadaan sekarang ini merupakan sebuah teguran. “Back to nature. Kita tidak tahu keadaan ini akan berakhir kapan. Jadi kita harus manfaatkan potensi alam sekaligus sebagai upaya untuk berjaga-jaga,” tutur dia.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. “Sekarang ini kita harus waspada menjaga diri, jangan banyak keluar rumah kalau bukan keadaan terdesak. Budaya menanam justru menolong kita untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan . Misalnya saja cabai. Kalau sudah ada di rumah kita tidak perlu lagi ke pasar,” tambahnya.
Petra menambahkan, bekerjasama Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara, GMIM telah menyalurkan sepuluh alat tanam jagung ke beberapa daerah di MInahasa dan Minahasa Selatan.
Apa yang harus dilakukan jika tak memiliki halaman, ataupun punya tapi sempit?
Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah Modoinding, Pendeta Wailan Posumah memberikan tips.
“Untuk yang berlahan sempit bisa menggunakan cara menanam vertikultur menggunakan paralon bekas dengan media tanam berupa campuran tanah juga kompos dan pupuk kandang. Kalau yang tidak punya halaman, bisa menanam menggunakan polybag seperti bawang merah, cabe rawit, tomat. Dengan polybag sayuran mudah ditanam dan cepat panen” kata dia.
Wailan menambahkan ada hal yang harus diperhatikan dalam menanam. Selain wadah tanam, pupuk dan cara menanam, tujuan menanan pun harus diperhatikan. “Tujuan menanam harus juga diperhatikan. Apakah untuk dijual, atau sekadar memenuhi kebutuhan rumah.Tujuan ini harus diperhatikan agar budi daya tanam dapat dimaksimalkan, sehingga harusnya produktif,” kata dia. (dodokugmim/brendamoningka)