DODOKUGMIM.COM, MANADO – Kematian Vanly Lahingide, siswa kelas IX SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Selasa, (1/10/2019) menyisahkan duka mendalam bagi pihak sekolah. Kepala Sekolah Selmi Ramber, S.Pd mengaku bertanggungjawab atas kejadian ini dan menanggung semua biaya, mulai dari rumah sakit hingga pemakaman.
“Semua biaya akan ditanggung pihak sekolah,” ucap dia, Kamis (3/10/2019). Ramber mengaku sangat terpukul dengan adanya kejadian tersebut.
Dalam ibadah pemakaman, Kamis kemarin, Ramber mengaku semua disediakan pihak sekolah. “Sudah mulai dari membawa konsumsi untuk ibadah penghiburan yang diadakan dari hari pertama sampai pemakaman juga peti mati, baju yang Vanly pakai, kursi dan tenda,” tambahnya.
Di matanya, Vanly adalah sosok yang baik. “Ia pendiam, tapi juga penurut,” terangnya. Ramber mengaku tak pernah mengetahui jika Vanly memiliki riwayat sakit.
Ia membenarkan Vanly jatuh pingsan saat sedang berlari mengerjakan hukuman karena terlambat, yang diberi oleh guru piket, Selasa (1/10/2019). Pihak sekolah langsung membawa Vanly ke rumah sakit terdekat saat kejadian, kemudian di rujuk ke RS.Prof Kandou. Tapi akhirnya siswa berusia 14 tahun ini meninggal dunia.
Dijelaskan Ramber, sanksi selalu diberikan kepada siswa yang datang terlambat. Berlari keliling lapangan adalah satu diantaranya.
“Kami memberikan sanksi kepada setiap siswa yang terlambat, tapi tidak selalu lari keliling lapangan kadang dengan membersihkan lingkungan sekolah,” ungkap Ramber.
“Tidak ada yang dijemur! Tidak ada yang suruh menghadap ke matahari pagi itu. Memang karena itu masih pagi, jadi cahaya matahari otomatis menyinari lapangan sekolah. Hanya sebentar pengarahan lalu mereka disuruh lari,” tegas Ramber.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Ramber menjelaskan, pihak sekolah mengutus beberapa siswa untuk memberi informasi kepada keluarga.
Di sekolah, lokasi jatuhnya Vanly ditaburi bunga oleh teman-temannya. Sejak Selasa malam, teman-teman Vanly datang ke Sekolah Vanly untuk sekedar duduk dan mengenangnya di lokasi ia jatuh.(dodokugmim/brendamoningka)