DODOKUGMIM.COM – Tidak ada asap jika tidak ada api. Kalau baptisan itu diibaratkan “asap” (tanda), maka “api” sebagai sumber asap adalah Yesus Kristus. Hal ini dikatakan Wakil Sekretaris BPMS GMIM Bidang Data dan Informasi Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th dalam pengantar khotbah, saat memimpin ibadah Jemaat GMIM Imanuel Jakarta Barat dan sekitarnya, Minggu (8/9/2019), pukul 10.00 WIB.
“Kitab Wahyu penuh dengan tanda/bahasa simbolik. Analogi seperti asap dan api dapat kita temukan dalam penerungan warga GMIM sepanjang minggu berjalan ini yakni Wahyu 21:9-27, yang penuh dengan bahasa simbolik. “ ungkapnya.
Dikatakannya, mulai ,ulai dari pasal 4 hingga pasal 22, kitab Wahyu penuh dengan bahasa simbolik. Secara khusus pada bacaan saat ini kita bisa temukan “Yerusalem Baru” serta “Langit dan Bumi Baru”. Mengapa rasul Yohanes banyak menggunakan bahasa simbolik, tentu ada alasan tertentu.
“Alasan pertama karena bahasa simbolik itu sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Kristen saat itu, dan alasan kedua rasul Yohanes menggunakan bahasa simbolik untuk pemberitaan tentang Yesus Kristus, karena pada saat itu umat Kristen berada dalam masa-masa sulit, masa dimana kitab Wahyu ini ditulis.”lanjutnya.
Di akhir khotbahnya, ia juga mengingatkan bahwa penderitaan dan hinaan kepada umat Kristen seperti yang sering terjadi saat ini, justru menjadikan semua orang percaya semakin kuat.