DODOKUGMIM.COM.TONDANO – Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT), selama beberapa pekan melakukan kunjungan pelayanan sekaligus sosialisasi program di Jemaat-jemaat GMIM. Salah satu Jemaat yang dikunjungi, Minggu (10/11/2019) ialah GMIM Tiberias Parentek Wilayah Lembean Kora-Kora. Jemaat ini terletak di pesisir pantai Kecamatan Lembean Timur.
Di Jemaat yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani dan nelayan itu, mendapatkan pelayanan ibadah Minggu dari Dosen Fakultas Teologi Pdt DR Roy Dekky Tamaweol beserta belasan mahasiswa Fakultas Teologi.
Dalam khotbahnya, Pdt Roy yang akrab dengan aktivitas nelayan karena berasal dari pesisir pantai Sindulang, Manado itu, berpesan agar tetap giat bekerja memaksimalkan hasil laut dan bumi tanpa harus melakukan perusakan lingkungan. “Giatlah bekerja menurut profesi saudara, apalagi disini jemaat sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani. Jangan lakukan perusakan lingkungan. Sebab bumi ini ciptaan Tuhan yang harus tetap kita jaga kelestariannya,”ujarnya.
Mantan Wakil Ketua BPMS GMIM ini juga mengingatkan selain bekerja jangan lupa beribadah mengucap syukur kepada Tuhan. “Jangan lupa mengucap syukur. Bangun persekutuan yang saling menghormati, taat firman dan mencintai persekutuan,” imbaunya
Kesempatan itu Pdt Roy berjanji kepada Jemaat akan datang lagi untuk beribadah bersama dengan lebih dari 100 orang baik mahasiswa maupun alumni Fakultas Teologi UKIT perwalian Kel. Pdt. Tamaweol-Tewu di pantai Parentek. “Kami akan beribadah menyambut Natal Yesus Kristus tanggal 14 Desember 2019. Kita berbagi berkat dalam rangka Natal,” ujar Pdt yang dalam Khotbah selalu tampil jenaka namun penuh makna tersebut.

Untuk tujuan ibadah menyambut Natal, Pdt Roy mengaku telah dibentuk Panitia. “Kami ada panitia dan lewat doa -doa bersama maka jemaat Parentek menjadi lokasi ibadah.,” kuncinya.
Jemaat yang hadir beribadah mengaku bangga atas kunjungan itu, terlebih atas pelayanan firman yang sangat relevan dengan kondisi dan konteks mereka. Beberapa anggota Jemaat khususnya berprofesi nelayan mengaku sangat butuh siraman rohani, sebelum melaksanakan aktivitas mereka. Pasalnya hampir tiga bulan (Juli, Agustus, September) mereka tidak bisa melaut akibat cuaca yang tidak mendukung. Angin kencang yang melanda wilayah mereka, membuat laut menjadi tidak ramah. “Ibadah yang luar biasa, kami sangat termotivasi. Memang kami mulai melaut lagi, terkadang dapat banyak (ikan) tapi sering tangkapan kurang bahkan tanpa hasil. Tapi kami akan terus berusaha dan beribadah ,”ujar seorang nelayan.
Sementara itu, Pnt Kolom 1 Verny Antouw didampingi Sym.Jenny Gosal serta para Penatua BIPRA yang baru terpilih berharap pelayanan ibadah seperti ini terus hadir di parentek, karena jemaat ini masih baru, yakni baru di mekarkan dari Jemaat Sion Watulaney pada Juni lalu. Sekedar diketahui untuk melengkapi stuktur pelayanan telah dipilih Penatua BIPRA. Mereka yang terpilih diantaranya ; Pnt.PKB Arke Pangalila, Pnt WKI Merlin Korengkeng, Pnt Remaja Volny Pangalila dan Pnt Anak Anny Suak. Sedangkan Ketua BPMJ pertama di Jemaat ini Pdt Stenli Lalamentik, STh. (dodokugmim/***)
