DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Rabu (5/8/2020 kemarin, Rumah Sakit Umum (RSU) Bethesda merayakan Hari Ulang Tahun ke-70 bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan GMIM tahun 2020. Perayaan berlangsung sederhana di ruang serba guna RSU. Bethesda, dihadiri sekira 60 orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ucapan syukur tersebut ditandai dengan beribadah bersama, dilayani Ketua BPMS GMIM Pdt. DR. Hein Arina. Tampak hadir dalam ibadah tersebut, anggota BPMS GMIM, Pengurus Yayasan Medika, serta undangan lainnya.
Dalam khotbahnya Arina mengingatkan pentingnya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan sebagai wujud keseksian gereja dalam berdiakonia. Ia berharap di tengah pandemi yang dihadapi seluruh dunia, GMIM dapat menunjukkan berperannya melalui pelayanan di rumah-rumah sakit milik gereja secara profesional.
Ia juga mengapresiasi semua tenaga kesehatan yang telah berjuang di masa pandemi Covid-19 untuk menolong orang-orang yang sakit.
Di sisi lain, Sekretaris BPMS GMIM Pdt. Evert Tangel, S.Th, M.Pd.K mengungkapkan bahwa perkembangan pelayanan kesehatan GMIM harus terus mengingat motivasi dari Ds. A.Z.R. Wenas. “Pada masa lampau Wenas diberi hikmat oleh Tuhan dan memperluas pelayanan GMIM melalui layanan kesehatan, sehingga mengingatkan bagaimana kesungguhan gereja terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan,” tutur dia.
Bagi Tangel, motivasi itu telah berdampak pada lahirnya rumah-rumah sakit handal serta klinik-klinik yang menunjang pelayanan kesehatan GMIM. “Konteks sekarang, kesehatan tetap menjadi salah satu unit pelayanan yang diandalkan GMIM dalam melaksanakan kegiatan diakonia,” tegas Tangel.
Tangel mengharapkan pelayanan kesehatan GMIM dapat semakin ditingkatkan secara maksimal dari segi profesional kerja dan manajemen. “Pelayanan kesehatan memang sebagai unit pelayanan diakoni gereja. Sebab itu harus dilaksanakan professional supaya betul-betul menjadi kepercayaan bagi masyarakat,” harap dia.
Berkaitan dengan Hari Ulang Tahun RSU. Bethesda yang ke-70, Plt direktur RSU Bethesda dr. Ramon Amiman mengharapkan momentum ini dapat menjadi refleksi terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. “Kita kembali ke visi, untuk memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan, sehingga pelayanan kesehatan GMIM bisa sesuai dengan harapan sinode dan terutama harapan Tuhan,” ungkap dia.
Amiman melanjutkan, kedepannya akan dibuat terobosan-terobosan kreatif baru setelah pandemi covid-19 teratasi. “Untuk saat ini kita fokus bagaimana untuk bertahan dulu selama masa pandemi ini, sesudah itu baru membuat inovasi-inovasi baru dalam peningkatan pelayanan”, tegasnya.
MENGINTIP FASILITAS RUMAH SAKIT UMUM GMIM RUJUKAN COVID
Fasilitas kesehatan di Rumah Sakit GMIM rujukan COVID semakin memadai. Diketahui, ada dua Rumah Sakit milik GMIM yang merawat pasien positif COVID-19, yakni Rumah Sakit Umum(RSU) Pancaran Kasih Manado dan Bethesda Tomohon.
Plt Direktur RSU. Bethesda, dr. Ramon Amiman menjelaskan, tersedia 3 ruang isolasi yaitu ruang ICU, bangsal Elisabeth dan bangsal Paulus dengan daya tampung keseluruhan capai 42 tempat tidur. “Untuk IGD kami sediakan lima tempat tidur sebagai ruang dekontaminasi, tepatnya bagi pasien yang masih menunggu proses pemeriksaan seperti rontgen atau laboratorium untuk meyakinkan apakah dia suspect positif atau tidak,” jelasnya
Diketahui, dokter yang bertugas di ruang isolasi, yakni dua orang dokter umum, selain itu ada juga dokter umum yang bertugas di ruang IGD. Penanganan untuk dokter spesialis disesuaikan dengan jenis penyakit dari pasien itu sendiri. “Apabila ada pasien yang harus dioperasi berarti dokter spesialis bedah yang follow up, kalau untuk penyakit saraf itu juga ditangani spesialis saraf, kalau jantung juga begitu,” lanjut Amiman.
Sementara itu, di RSU. Pancaran Kasih menyediakan total 111 tempat tidur yang terbagi dalam 7 ruangan, yaitu IGD, ruang Rahel, ruang Ribka, ruang Sara, ruang Yehezkiel, ruang Lukas dan ruang ICU lantai 2. “Kami memiliki PCR SWAB sejak satu bulan belakangan, untuk mempercepat hasil pemeriksaan PCR bagi pasien rawat inap ataupun hasil pemeriksaan SWAB pasien meninggal,” kata Direktur Umum RSU. Pancaran Kasih, dr. Frangky Kambey, M.Kes pada Selasa (04/08/20), siang.
Kambey menambahkan bahwa hasil Tes Cepat Molekuler(TCM) PCR yang dimiliki RSU. Pancaran Kasih tidak memerlukan waktu yang lama “Jadi hasil PCR SWAB kami selesai dalam satu jam untuk satu orang pasien,” tambahnya. (dodokugmim/nandaelis/geraldywatania)