DODOKUGMIM.COM, SUMUT – Digitalisasi data sensus jemaat dan isu-isu terkini lainnya dibahas serius dalam pertemuan bidang penelitian dan pengembangan gereja-gereja anggota Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI), di Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 5 hingga 7 September lalu. Pertemuan yang berlangsung di Monako Park ini, diikuti 50 peserta utusan dari 12 gereja.
Isu hangat yang dibahas antara lain tentang gereja dan masyarakat adat. Seperti yang dihadapi gereja di Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Kegiatan tersebut bertujuan, membangun kerjasama antar litbang “Selain itu dapat menggerakan aktivitas litbang setiap sinode. Semoga pertemuan ini membawa banyak inspirasi,” ujar Kepala Biro Litbang PGI Beril Huliselan, M.Th, ditemui di sela-sela penutupan kegiatan, Sabtu (7/9/2019).
Ia menuturkan, pertemuan Bidang Litbang ini memberi penyegaran terhadap hal-hal berkaitan dengan riset, yang dapat mengupayakan kerja penelitian. “Semoga semuanya bisa berkoordinasi dan memberi kontribusi untuk menjawab pergumulan gerakan keesaan gereja di Indonesia,” jelasnya.
Litbang, kata Beril, menjadi ruang bagi gereja dan mitra gereja untuk saling mendukung dan memperkuat kehadiran gereja di tingkat lokal dan nasional. “Litbang PGI telah melakukan banyak penelitian yang hasilnya dikoordinasikan dengan berbagai bidang. Antaranya, kami meneliti masyarakat adat, persoalan yang ada dan hasilnya kita koordinasikan dengan bidang advokasi. Ada juga hasil penelitian yang kami sampaikan ke bidang politik. Semua hasil didukung dengan data-data,” terangnya.
Kerja Bidang Litbang berpijak pada dukungan data yang akurat. Sebab itu, pada pertemuan tersebut, Sinode utusan HKBP dan GKE, tampil mempresentasikan pengelolaan data secara digital yang telah diterapkan di gereja mereka.
Wakil Sekretaris Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Bidang Data dan Informasi Pdt. Janny Rende, M.Th, Sekretaris Departemen Litbang dan Kearsipan Pdt. Melki Tamaka, M.Th, dan Sekretaris Departemen Sistem Informasi Terpadu Pdt. Denny Paruntu, M.Th, hadir dalam kegiatan tersebut.
“Kehadiran kami adalah bagian dari upaya menciptakan ruang bersama bagi gereja dan mitra untuk saling mendukung. Di GMIM, kami juga melakukan sharing dan pelatihan Multimedia GMIM di semua rayon pelayanan,” jelas Rende.
Membandingkan dengan keadaan gereja yang lain, Rende mengakui GMIM sudah mengalami banyak kemajuan. “Untuk digitalisasi data sensus jemaat , GMIM sudah setara dengan HKBP dan GKE yang memanfaatkan sistem informasi. Tapi untuk Litbang, GMIM masih harus belajar dari beberapa sinode lain,” tambah Rende.
Rende menjelaskan, digitalisasi data sensus jemaat GMIM telah dterapkan, bahkan sistem tersebut dimanfaatkan oleh panitia dan komisi pelayanan kategorial dalam perlombaan-perlombaan aras sinode. “Verifikasi data jemaat dilakukan secara online, dengan memanfaatkan digitalisasi data sensus,” terangnya. (dodokugmim/saratuwomea)