DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Pendeta adalah teladan. Hal ini dituntut dari kehadiran seorang pendeta dalam pelayanannya. Demikian diungkap Ketua Komisi Pelayanan Remaja Jemaat GMIM Imanuel Pinokalan Wilayah Bitung V Pnt. Martje Izaak, menanggapi Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Pendeta adalah Gembala Yang Baik, yang digelar di Pusat Pembinaan Warga Gereja (PPWG) Kaaten, Rabu (18/9/2019) hingga Jumat (20/9/2019).
“Pendeta harus punya keteladanan hidup. Bagaimana mungkin jemaat akan bertumbuh, jika pendetanya tidak memberi teladan?” kata Martje, dijumpai Kamis (19/9/2019).
Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah Talawaan Pdt. Neke Dina Ester Engkol S.Th M.Si, membenarkan apa yang diungkat Martje.
Ia menegaskan, dalam keteladanan tersebut, pendeta harus selalu memiliki komitmen pada Kristus dalam suka dan duka. “Pendeta tugasnya membawa jemaat menjadi murid Kristus. Hal ini tidak mungkin terwujud jika dirinya sendiri tidak menjadi teladan bagi jemaat,” katanya, ditemui disela-sela Semiloka, Kamis kemarin.
Baginya, Semiloka yang digelar Bidang Ajaran, Pembinaan dan Pengembalaan (APP) Sinode GMIM tersebut sangat membantu dirinya dan juga pendeta lain untuk menyadari tugas dan fungsi, sekaligus mengingat kembali komitmen dalam melayani.
“Seberapa pintar pun pendeta, perlu terus-menerus dibimbing dan saya merasa semiloka ini sangat bagus. Bagi saya semiloka ini penting untuk dilaksanakan,” tegas dia.
Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Bidang APP Pdt.Dan Sompe, S.Th, MPdK, mengatakan Semiloka tersebut bertujuan untuk menyegarkan kembali semangat melayani sebagai hamba Tuhan. Sompe sadar ada banyak tuntutan jemaat yang mengharapkan kehadiran seorang pendeta yang ideal.
“Seorang pendeta yang ideal tentu dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Antara lain, datang dari bagaimana jemaat memandang pendeta, sehingga pada Semiloka ini ada beberapa anggota jemaat yang diundang untuk memberikan materi seperti petani, pegawai, swasta, birokrat,” jelas Sompe, Kamis kemarin.
Tapi, lanjut dia, menjadi pendeta yang ideal di jemaat, tidak juga serta merta mengikuti kemauan jemaat. Kehadiran pendeta yang ideal juga harus sesuai dengan kesaksian Alkitab serta ketentuan dalam Tata Gereja GMIM.
Dari kegiatan Semiloka ini, Sompe berharap peserta memperoleh wawasan yang lebih luas. “Yang ingin dicapai dari kegiatan ini agar adalah agar pendeta mengenal medan pelayanan dan menemukan jati diri sebagai seorang pendeta yang ideal,” ucapnya.
Ia menegaskan, kegiatan ini akan digelar setiap tahun, dengan lebih fokus pada pembentukan karakter, dalam hal afektif, kognitif dan psikomotorik. “Tahun depan akan ada lagi,” tegasnya.
Kegiatan Semiloka selama tiga hari ini, diikuti ketua-ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah se-GMIM, juga ketua-ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat se-GMIM. Selain Sompe, hadir sebagai pemateri Bendahara BPMS Sym. Recky Montong, Kepala Dinas PPWG Pdt. Tonny Kaunang, perutusan dari LPMI, serta Pnt Steven Kandow yang juga Wakil Gubernur Sulut, Pnt. Vicky Lumentut yang juga Wali Kota Manado, dan Ketua Yayasan GMIM Ds. AZR Wenas Ir. David Sompie. Ketiga nama terakhir tersebut membawakan materi pandangan jemaat tentang pendeta.(dodokugmim/joshuaumboh)