DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Global Church, itulah GMIM di era ini. Jemaat Alpha Omega New Jersey-New York yang terletak di 621 Woodbridge Ave, Avenel, New Jersey adalah satu wujudnya. Dalam Sidang Majelis Sinode (SMS) ke-81, yang berlangsung Senin (28/3/2022) hingga Rabu, esok, perutusan jemaat ini pun hadir mengikutinya.
Bertemu di sela-sela SMS, Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Alpha Omega New Jersey-New York Pnt. Audi Lumangkun, berbagi cerita tentang kerja penginjilan yang berlangsung di sana.
Ia mengakui di tengah mobilitas yang tinggi jemaat GMIM Alpha Omega New Jersey-New York mampu berkembang pesat. “Meskipun kesibukan jemaat sangat tinggi, mereka bekerja dari pagi sampai malam namun pertumbuhan jemaat berkembang pesat,” ujar dia, Selasa (29/3/2022).
Menariknya, yang menjadi anggota jemaat bukan saja orang Minahasa yang menetap di Amerika, tapi juga dari berbagai suku lainnya. “Sejak GMIM hadir di New Jersey dari tahun 2016, yang menjadi anggota jemaat sampai sekarang bukan hanya orang Minahasa, tapi juga yang dari luar Minahasa seperti Jawa, Batak, bahkan ada orang Amerika,” tutur dia.
Diakuinya, luas wilayah yang cukup besar menjadi tantangan tersendiri. ”Wilayah kami cukup luas, terbagi atas dua negara bagian yakni New Jersey dan New York, maka kami mengatur strategi dalam pelayanan untuk bisa menjangkau semua jemaat dengan memanfaatkan teknologi. Kami menggunakan berbagai aplikasi yang ada,” ujar dia.
Lumangkun mengaku sangat terbantu dengan kehadiran pendeta yang dikirim Sinode GMIM sebagai tenaga utusan gereja. “Bersama pendeta, kami melakukan pelayanan pastoral bagi jemaat dengan menggunakan aplikasi Facetime, Zoom, atau pun telepon jika tidak bisa bertemu langsung karena jarak yang jauh dan kesibukkan jemaat dalam bekerja,” ucap dia, tersenyum.
Lazimnya di tanah Minahasa, begitu pun di New Jersey soal pelayanan hari ulang tahun dan perkunjungan orang sakit. “Kami biasanya merayakan di Hari Sabtu. Makan minum bersama jemaat di gereja atau di rumah keluarga, sesuai permintaan apabila ada yang ulang tahun, untuk yang sakit juga ada perkunjungan doa di rumah sakit atau lewat telfon,”tambahnya.
Sekretaris Jemaat GMIM Alpha Omega New Jersey-New York Pnt. Calvin Tajujung pun menambahkan untuk ibadah minggu menggunakan tata ibadah dari GMIM. “kita menggunakan tata ibadah sesuai yang dikeluarkan oleh GMIM. Namun untuk minggu akhir bulan kami menggunakan tata ibadah kreatif, dan setiap setahun sekali juga diselenggarakan ibadah gabungan oleh Gereja Presbiterian dengan menggunakan tata ibadah dari GMIM,”ujarnya.
Selanjutnya Ibadah BIPRA dijelaskan Tajujung diadakan satu bulan satu kali di hari sabtu.
Pnt. Audi Lumangkun menuturkan, perjuangan dalam pelayanan yang mereka tempuh tidaklah mudah.
Meski saat ini Jemaat GMIM Alpha Omega New Jersey-New York sudah terdiri atas dua kolom, rupanya berdiri di tempat dengan perbedaan budaya menjadi tantangan cukup berat.
“Awalnya kami memang kesulitan mengumpulkan jemaat, sebab ada warga GMIM yang sudah beribadah di denominasi gereja lain, dan telah hidup dengan budaya di Amerika maka hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat merangkul mereka kembali dengan kasih bukan karna paksaan,” tutur Lumangkun.
Iman, kesabaran dan komitmen, kata dia, membawa mereka menikmati hasil seperti sekarang ini.
Kabar baik dari Lumankun, mereka akan segera menempati gedung Gereja yang saat ini disewa secara permanen. “Kami sudah membentuk panitia pembangunan Gereja, dan selama empat tahun ini dana yang ada sudah terkumpul. Jika Tuhan berkenan, tahun ini kami dapat menempati gedung gereja yang kami sewa dari gereja Presbiterian secara permanen, pun akan ada pengadaan Pastori. “ucapnya bahagia
Kini, sudah berdiri dua jemaat GMIM di Amerika. “ GMIM Alpha Omega New Jersey-New York dan GMIM Musafir Colombus Ohio.
Terkait hal ini, Pdt H.W.B. Sumakul, Ph.D, berharap GMIM yang telah mengglobal akan terus berbuah untuk kemuliaan Tuhan.
“GMIM saat ini sudah menjadi Local Church, National Church dan Global Church sehingga kemanapun jemaat GMIM pergi mereka tetap merasa at home,” ujar Ketua BPMS GMIM periode 2014 – 2018, yang diera kepemimpinannya GMIM menjadi global church. (dodokugmim/saratuwomea)