DODOKUGMIM.COM, TOMOHON – Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) sedang bersiap menata ulang program-program pelayanan untuk kondisi normal baru, menyusul surat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen kepada menteri agama perihal revitalisasi rumah ibadah dalam tatanan kehidupan normal baru.
Sekretaris Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt. Evert A. A. Tangel, S.Th, M.Pd.K, mengatakan BPMS telah menyampaikan usulan terkait hal tersebut kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. “Sebenarnya sebelum surat dari Bimas Kristen tersebut, kami telah mempersiapkan konsep untuk menyesuaikan dengan situasi new normal ini dalam kehidupan peribadatan gereja dan telah diusulkan kepada gubernur,” kata dia.
Konsep normal baru ini, kata dia, nantinya akan di sampaikan BPMS secara resmi kepada ketua-ketua badan pekerja majelis wilayah dan jemaat. “Tentu saja kami juga menunggu petunjuk dari Kementrian Agama dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,,” jelasnya.
Kegiatan-kegiatan sinodal, lanjut Tangel, akan dilaksanakan menyesuaikan dengan kondisi terkini. “Kegiatan-kegiatan sinodal yang memungkinkan, akan dilaksanakan dalam bentuk virtual dan tidak mengumpulkan banyak orang,” ucap Tangel.
Departemen-departemen di Sinode GMIM pun tengah bersiap untuk normal baru ini. “Kegiatan-kegiatan Pembinaan dan pelatihan direncanakan akan dilakukan tetap dalam bentuk tatap muka sambil mengikuti protap yang BPMS sediakan, jadi akan menunggu keputusan resmi BPMS seperti apa” ungkap Sekretaris Departemen Pembinaan Bidang APP GMIM Pdt. Frangky Kalalo, M.Th.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Departemen Pekerja GMIM Bidang Pekerja GMIM dan Pelsus Pdt. Lucky Tumbelaka, M.Th. “Mutasi Pendeta tetap dilakukan, hanya harus sesuai dengan protokol Covid-19,” ujar Tumbelaka.
Hanya saja program untuk vikaris pendeta masih menunggu keputusan BPMS. “Vikaris pendeta masih belum ada perkembangan, kami menunggu keputusan BPMS,” kata dia. (dodokugmim/geraldywatania/saratuwomea)