DODOKU GMIM.COM. TOMOHON – Sejak dilaksanakan, Senin (20/1/2020), ujian akhir Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Yayasan Ds. A.Z.R Wenas, berakhir Jumat (24/1/2020) hari ini. Ujian ini diikuti 44 mahasiswa yang terdiri dari 5 peserta ujian S3, dan 39 orang yang mengikuti ujian S2.
Plt Rektor UKIT Yayasan Ds. A.Z.R. Wenas, Prof. Dr. Ir. Berty Sompie menegaskan keabsahan dari ujian tersebut karena telah di verifikasi oleh L2DIKTI. “Ujian ini sah, sebab para peserta terdafar dalam PDPT dan sudah diverifikasi L2DIKTI, lembaga layanan pendidikan tinggi,” jelasnya.
Berty memastikan semua prosedur telah dipenuhi. “Ada izin, ada dasar hukumnya,” tegas Berty.
Dekan Fakultas Teologi UKIT Pdt. DR. Lamberty Mandagi, menjadi satu peserta dalam ujian S3 yang digelar di ruang ujian Fakultas Teologi UKIT. “Saya senang, sukacita ada juga rasa bangga dan sangat mensyukuri momentum ini,” kata dia, dijumpai usai mengikuti ujian.
Lamberty mengatakan bersyukur kepada Tuhan karena ujian terlaksana dengan baik. “Walaupun menunggu waktu yang cukup lama, karena memang ada banyak hal yang perlu dipenuhi supaya ujian boleh berlangsung dengan baik,” tuturnya.
Ia menempuh studi sejak tahun 2012 silam, dan baru menuntaskankannya di tahun 2020. “Saya sebenarnya studi S3 di Pascasarjana Teologi UKIT sejak tahun 2012. Tahun 2016 sebenarnya sudah siap untuk ujian, tetapi ada kendala-kendala yang muncul dan ujian baru dapat dilaksanakan tahun 2020 ini,” jelas dia sembari mengamini ini merupakan waktu yang dikehendaki Tuhan.
Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM yang juga Ketua Dewan Pembina UKIT Pdt. DR. Hein Arina mengharapkan lulusan Pascasarjana Teologi UKIT dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pelayanan gereja yang berkualitas. “Pendidikan ini memberi mereka peningkatan kemampuansecara knowledge, tetapi juga memberikan kemampuan untuk meningkatkan kualitias pelayanan melalui bible search maupun field research; menganilisis berbagai fenomena di dalam kehidupan jemaat, serta memberi kemampuan yang lebih untuk pengembangan kualitas baik pelayanan penggembalaan tapi juga untuk pelayanan administrasi dan manajemen gereja,” kata dia.(dodokugmim/nandarisbonde/geraldywatania)