ABSALOM sangat berbakat. Walaupun masih muda dia sudah sanggup membelokkan hati orang Israel, bahkan penasihat Daud, yaitu Ahitofel, juga mengikutinya. Absalom seorang yang sangat berkarisma dan mampu membuat orang terkesan padanya. Seorang dengan karakter sangat kuat untuk memengaruhi orang lain tetapi semua ini dilakukannya untuk mendapatkan kuasa. Ambisi Absalom adalah menggulingkan ayahnya sendiri supaya dia bertakhta atas Israel. Absalom telah merencanakan pemberontakannya. Absalom sadar kemampuannya. Kecerdasan sosial yang dimiliki Absalom luar bisa baik.
Sobat obor dari cerita Absalom ini kita belajar tentang kebesaran Allah yang menciptakan orang sehebat Absalom, dengan segala bakat, karisma, ketampanan, kemampuan memimpin orang lain, tetapi tidak memakai dia menjadi salah satu pemimpin Israel. Tuhan tidak memakai Absalom! Bakat demikian besar tidak secara otomatis menjadikan Absalom raja Israel. Jikalau semua kelebihan dan bakat yang dimilikinya dipakai hanya untuk ambisi pribadi dan keagungan sendiri, maka Tuhan tidak akan mau menyertai. Jikalau Tuhan tidak mau menyertai, semua kelebihan dan bakat yang dimilikinya tidak akan bisa bertahan. Dari cerita Absalom kita belajar kerendahan hati di hadapan Tuhan. Walaupun kita diberikan segala kelebihan yang membuat kita lebih daripada orang lain, Semua kelebihan itu tidak akan ada manfaat apa pun jika tidak punya kerendahan hati dihadapan Tuhan. Celakalah kita kalau kita begitu yakin akan kemampuan yang Tuhan berikan sehingga kita lupa bahwa tanpa Tuhan kita sebenarnya tidak sanggup melakukan apa-apa.
Sobat obor, semua kelebihan kita merupakan berkat Tuhan. Gunakan itu untuk kemuliaan Tuhan. Sadar diri, kita manusia ciptaan dan ada Tuhan yang menciptakan kita, Tuhanlah yang memiliki segala kemuliaan. Dialah yang membagikan kepada kita semua keindahan yang unik dan kelebihan-kelebihan yang spesial. Marilah belajar rendah hati di hadapan Tuhan. Segala semarak dan ketampanan Absalom hanyalah kemuliaan yang sedang pudar dan menghilang, begitu juga dengan keadaan kita. Rancanglah rencana baik, jauhilah yang jahat. Amin (fpk)