KEBANGKITAN Yesus mengandung sebuah misi yang besar. Misi yang sifatnya bukan eksklufis atau hanya di fokuskan kepada bangsa Yahudi saja. Pelayanan Yesus hampir seluruhnya berpusat di Galilea. Wilayah Galilea dalam alkitab diidentikan sebagai wilayah bangsa-bangsa lain. Galilea terkenal sebagai wilayah yang gelap karena dosa. Karena itu Yesus memusatkan misiNya disana, dengan maksud menyelamatkan seluruh bangsa dan bukan orang Yahudi saja.
Dalam perikop yang kita baca, nama Galilea tak lupa disebutkan. Dalam ayat 10 Yesus berkata: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudaraKu, supaya mereka pergi ke Galilea dan disanalah mereka akan melihat Aku”. Yesus ingin menampakan diri kepada murid-muridNya di Galilea. Karena di tempat itulah pertama kali murid-murid Yesus di panggil menjadi penjala manusia. Pada masa hidup Yesus, Galilea merupakan tempat penangkapan ikan yang ramai. Disitulah para murid Yesus pertama kali di panggil. Petrus, Yakobus dan Yohanes merupakan penjala ikan atau nelayan di danau Galilea. Yesus hendak memulai misiNya kembali di Galilea. Misi sebagai persekutuan orang percaya yang mau menebarkan berita injil sampai ke seluruh dunia. Misi yang dimulai dengan panggilan murid-murid Yesus di Galilea.
Sobat obor, , tugas memberitakan injil adalah tugas yang paling mulia di dalam sejarah perjalanan gereja. Karena itu, setiap orang yang terpanggil memberitakan injil harus bekerja dengan sungguh-sungguh, bertekun dengan sungguh-sungguh, dan tidak boleh bersungut-sungut. Kalau ada orang yang hanya mengukur pelayanan berdasarkan untuk ruginya, itu salah besar. Sebab mewartakan injil berarti siap menanggung segala resiko, tantangan, pergumulan bahkan siap kehilangan waktu, tenaga dan materi. Di segala zaman dan tempat, orang percaya harus menjadi pewarta injil. Tantangan memang berat, tapi misi gereja tidak bolehlah berhenti. Karena, Gereja yang bermisi, ia terus bergerak dan membaharui. Tugasnya tidak akan pernah usai selama ada di dunia. Sebab, ia bekerja di dunia, melayani dunia, mengasihi dunia tapi tidak menjadi seperti yang dunia mau. Amin (MT)