Oleh : Joshua Umboh, S.Th
DODOKUGMIM.COM – Makna aslinya adalah bumi yang dihuni. Kata oikos dalam bahasa Yunani berarti “rumah”, mene adalah “bumi”. Kata Oikoumene mempunyai dua arti yang saling terkait. Pertama sesuai arti harfiahnya, ialah “rumah kediaman”. Kedua, maknanya adalah “dunia yang dihuni manusia”. Jadi gerakan Oikoumene adalah “gerakan untuk menjadikan dunia ini sebuah rumah hunian bagi manusia sebagai sebuah keluarga besar
Tumbuh kembangnya Gerakan Oikoumene di Indonesia secara nasional sangat dirasakan. Diawal gerakan oikoumene lahir di Indonesia, adalah saat dimana orang-orang banyak saling melantangkan persatuan. 25 Mei 1950, adalah jawaban dari kerinduan gereja-gereja seluruh indonesia mempertajam visi keesaan. Visi yang terus diupayakan terwujud dalam rangka mencapai Una Sancta.
Ketika Yesus Berdoa dalam kesaksian Yohanes 17, apa yang dikehendaki-Nya adalah Kesatuan antara Yesus dan Bapa dapat dilihat oleh orang-orang percaya sehingga orang-orang yang percaya itu memberikan kesaksian kepada seluruh dunia. Dalam bahasa latin digunakan kalimat Ut Omnes Unum Sint yang sering dipakai sebagai slogan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia.
Gereja dalam pengakuan bahwa dirinya Esa, Kudus Am dan Rasuli mengerjakan tugas panggilan di tengah-tengah dunia ini. Yohanes 17 memberikan gambaran yang sangat serius mengenai keadaan ketika Yesus Berdoa. Peristiwa Doa Yesus menjadi bagian yang sangat berkaitan dalam rentetan peristiwa Penyaliban-Nya. Doa Yesus merupakan wujud kasih-Nya bagi dunia ini. Ia menghendaki kesatuan di antara semua orang percaya.
Oikumene harus merupakan keprihatinan gereja dan tidak lagi perorangan. Ia tidak boleh menghasilkan suatu persekutuan yang terasing dan eksklusif, tetapi persekutuan yang pada satu pihak dorong oleh karya Kristus yang mempersatukan dan pada pihak lain didesak oleh dunia sekitar yang menuntut panggilan itu menjadi kenyataan yang konkrit.
Gerakan yang bersifat ekumenis adalah suatu usaha gereja-gereja dalam mewujudkan keesaannya baik secara nasional maupun internasional, supaya hakekatnya yang asasi itu yakni Gereja Kristus yang esa itu, dapat dihayati dan dinampakan dengan jelas. Gereja jangan dipandang sebagai organisasi, tetapi sebenarnya lebih dari pada itu. Gereja adalah persatuan persekutuan semua orang Kristen dengan Allah persatuan yang terjadi dari Roh Kristus yang mendiami hati semua orang percaya sejati.
Keesaan yang berasal dari Kristus harus disadari oleh semua orang yang percaya kepadanya, bahwa pada dasarnya kita ini satu. Allah menganugerahkan kepada manusia konteks yang berbeda-beda dan itu menjadi keunikan tersendiri yang patut disyukuri. Gereja lahir dari berbagai identitas lokal yang dalam syukur bersama dihadirkan Allah sebagai satu persekutuan dalam tubuh Kristus yang kekal. Gereja segala abad berkarya untuk menyatakan dan memberikan kesaksian kepada dunia ini, agar semua menjadi satu.
Gerakan Oikoumene sebagai arak-arakan orang beriman menuju pada kesadaran bersama dalam tubuh Kristus. Secara bersama menghadapi berbagai tantangan di dunia ini dan untuk itulah Gereja hadir. Dalam pergumulan dunia yang marak tantangan dari sesama dan alam, gereja ditantang untuk mampu menunjukkan identitasnya sebagai pembawa damai serta mampu mengatasi masalah-masalah yang di dunia ini. Banyak problematika permasalahan sosial yang menuntut gereja untuk buka suara serta buka hati memberi jalan keluar.
Jemaat adalah tubuh Kristus. Kristus adalah sang Kepala dari tubuh tersebut. Untuk beroikoumene dan melaksanakannya bukanlah hanya tugas dari satu dua orang saja, beroikoumene bukanlah hanya urusan para pemimpin gereja atau para pejabat gereja namun beroikoumene adalah tugas semua jemaat. Sudah seharusnya semua jemaat menyadari bahwa tugas ini harus dikerjakan bersama-sama. Beroikoumene berarti mampu bersama dan bersatu dalam banyak perbedaan yang ada dan berkembang. Memanglah tidak mudah untuk menjalankan oikoumene ini di tengah masyarakat yang majemuk. Namun tidaklah bisa dipungkiri suatu kenyataan bahwa perbedaan itu indah jika dijalani bersama.
Beroikoumene itu tidak sebatas kepada pembangunan gedung gereja yang banyak. Berokumene itu tidak sebatas pada kerjasama antara gereja A dan gereja B. Tapi oikoumene adalah ketika mereka yang berbeda dengan kita lapar dan kita memberi mereka makan. oikumene adalah ketika mereka yang berbeda jauh dengan kita sedang tidak mempunyai pakaian, dan kita memberi mereka pakaian. Jangan sampai gereja oikumene disebeut gereja yang membangun identitas bukan persekutuan.(dodokugmim/joshuaumboh)