Kejahatan Dibalas dengan Kebaikan
Yohanes 18:10-11a
Simon Petrus adalah seorang murid yang sangat cepat memberikan reaksi untuk segala sesuatu termasuk dalam hal membela Yesus. Ia orang yang selalu ada di garda terdepan untuk membela Yesus. Dalam peristiwa ini sepertinya Simon Petrus ingin membela Yesus, sekaligus menjadi kesempatan bagi Simon Petrus untuk mencari muka di depan Yesus, dengan cara memutuskan telinga kanan Malkhus hamba Imam Besar.
Namun apa yang dilakukan oleh Simon Petrus adalah cara yang keliru atau salah. Sebab apa yang ia lakukan sesungguhnya merupakan simbol kekerasan atau kejahatan dan hal itu sangat bertentangan dengan ajaran Yesus seperti dalam hukum kasih dalam 1 Petrus 3:9: Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan; 1 Tesalonika 5:15: Jangan membalas jahat dengan jahat; dalam Perjanjian Lama di kenal dengan gigi ganti gigi, mata ganti mata, kejahatan di balas dengan kejahatan. Siapa yang main pedang, maka ia akan dimakan oleh pedang. Yesus mengajar batu dibalas dengan kapas, kejahatan dibalas dengan kebaikan.
Sebagai Keluarga Kristen, kita diingatkan agar supaya hidup saling mengasihi tanpa memandang suku, jabatan atau lain-lain, tidak melakukan kekerasan (KDRT), tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Karena Hakim kita adalah Tuhan Yesus Kristus yang adalah Hakim yang adil. Amin.
Doa:Tuhan Yesus, terima kasih untuk Firman-Mu, sebab Firman-Mu selalu mengajar kami untuk hidup saling mengasihi satu dengan yang lain, menjauhkan kami dari tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Amin.