Berhati-hati Menjadi Penanggung Sesama
Amsal 6:1-2
Dalam nasihatnya Pengamsal mengingatkan orang yang mau menjadi penanggung dan yang membuat persetujuan serta akibat yang akan menjerat mereka. Maksudnya yakni kepada mereka yang mau menanggung utang seseorang dan menandatangani surat utang orang lain atas nama dirinya sendiri. Hal ini menjadikan keadaan keuangan si penanggung tergantung pada orang yang ia tanggung, jika orang yang ia tanggung gagal membayarnya, berarti yang menjadi penanggung yang harus melunasi hutangnya itu. Jika keadaannya seperti itu maka pengamsal katakan si penganggung yang membuat persetujuan itu telah terjerat (Ibrani yaqosh) dan tertangkap (Ibrani. Lakad) dalam perkataannya. Dalam terjemahan BIS: “Dan boleh jadi kau telah terjerat oleh kata-katamu dan terjebak oleh janjimu/ perkataanmu sendiri.” (Band. Amsal 11:15; 17:18; 22:26)
Sebagai keluarga Kristen hendaklah kita terus berhati-hati dan bijaksana dalam hal membuat persetujuan yang berkaitan dengan hutang piutang. Apalagi jika yang berhutang orang lain dan kita yang menjadi penjamin atau barang kita yang dijaminkan. Sesungguhnya hal itu akan berdampak buruk kepada ekonomi keluarga kita, karena kitapun terbebani untuk mempertanggungjawabkannya.
Bukan berarti kita harus menolak untuk membantu sesama, tetapi alangkah lebih baik, jika kita bersedia dengan sukarela membantu sesuai kemampuan kita. Firman Tuhan inipun mengajarkan kita untuk bertanggungjwab dan berhati-hati atas anugerah Tuhan. Kita diajak untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas tanggungjawab kita masing-masing, baik selaku suami/papa, isteri/mama maupun anak-anak tanpa membebankannya, menumpukkan serta mengalihkan beban pekerjaan kepada anggota keluarga lainnya. Kiranya kita saling mengingatkan akan tanggungjwab kita. Berdayakanlah segala potensi yang ada pada masing-masing anggota keluarga untuk membangun ekonomi keluarga, meraih masa depan dan membangun keutuhan keharmonisan hidup keluarga kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah kami agar dapat mewujud–nyatakan tugas tanggung jawab kami masing- masing, sehingga kami jadi berkat bukan jadi batu sandungan bagi orang lain. Amin.