Yohanes 13:21
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
Jangan Berkhianat
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Keadaan di mana seseorang dikhianati oleh orang terdekatnya sering disentil dengan ungkapan “teman makan teman”. Ungkapan ini menjadi garnbaran tentang koyaknya sebuah hubungan karena salah satu pihak tidak dapat mempertahankan kepercayaan dalam kebersamaan dan keadaan ini sangat memilukan. Bayangkan, ketika kita mempercayai seseorang dengan sepenuh hati, namun tiba-tiba kita dikhianati. Hal ini sangat menyakitkan, apalagi dilakukan oleh orang yang sangat dekat dan yang kita percayai.
Yesus Kristus pun mengalami hal yang sama. Ia mengungkapkan dengan perasaan-Nya yang sangat terguncang bahwa salah seorang dari para murid yang dipilih, yang dikasihi dan yang dipercayai-Nya akan menyerahkan-Nya ke tangan orang berdosa. Kenyataan itu tentu saja mengoyakkan hati Sang Guru, karena Dia telah mengetahui apa yang ada dalam hati para murid walaupun Dia pernah mengatakan bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan… (Lukas 24:7). Dan kalimat ini menunjukkan bahwa Dia memang akan mati meski secara manusia seolah-olah Dia tidak mengetahui kalau orang yang akan menyerahkan Dia ke tangan orang berdosa adalah dari antara para murid. Sehingga perkataan-Nya bahwa salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku sebenarnya sedang memberi kesempatan kepada Yudas Iskariot untuk memikirkan kembali apa yang dia rancangkan dan mengurungkan niat jahatnya karena menyadari bahwa Sang Guru telah mengetahui rencana itu. Atau dengan kata lain, seharusnya Yudas Iskariot sadar tentang akibat yang akan ditanggungnya jika pengkhianatan itu tetap dilakukan. Karena pasti dia akan dianggap sebagai murid yang tidak tahu diri, tidak menghargai kepercayaan yang diberikan dalam jabatan yang diembannya. Bahkan niat jahatnya itu pasti akan merusak hubungan pertemanan yang telah terjalin indah bersama Sang Guru dan murid lainnya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kenyataan ini mengingatkan dan mengajarkan kita bahwa pengkhianatan selalu datang dari orang-orang yang kita anggap dekat, bahkan yang sangat dekat, misalnya di lingkaran pertemanan, dalam hubungan kekeluargaan dan kehidupan rumah tangga. Pengkhianatan selalu akan merusak hubungan yang saling mengasihi, saling menguatkan, saling menolong. Sebaliknya akan menjadi ajang pertarungan kepentingan demi keuntungan did sendiri, yang tanpa disadari telah membangun sikap yang tidak terpuji karena menghancurkan dan merusak kebersamaan dan persaudaraan. Dan pihak yang dikhianati akan merasakan kekecewaan yang mendalam dan dengan demikian dapat menimbulkan dendam berkepanjangan.
Oleh karena itu, melalui firman Tuhan ini kita diajak untuk bercermin terhadap perbuatan Yudas Iskariot yang nekat berkhianat pada Yesus Kristus sebagai Gurunya hanya karena ingin memenuhi kepentingan dirinya sendiri. Maka janganlah kita menjadi pengkhianat dalam hubungan dengan siapapun. Janganlah merusak kebersamaan hanya untuk kepentingan sesaat. Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus kiranya menolong dan memampukan kita. Amin
Doa: Ya Yesus Kristus, peliharalah hati kami supaya tidak mengkhianati Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat kami dan tidak mengkhianati persaudaraan dan persahabatan. Amin.