Yohanes 19:7-9
(7) Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
(8) Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia,
(9) lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: “Dari manakah asal-Mu?” Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
Hukuman Mati Karena Menghujat Tuhan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Vonis hukuman mati yang diserukan oleh orang-orang Yahudi kepada Yesus Kristus ternyata bersumber dari hukum Taurat. Bagi orang yang menghujat nama Tuhan Allah dihukum mati. (Im. 24:16). Hal ini mengemuka dari jawaban Yesus Kristus ketika Ia diadili di hadapan Mahkamah Agama, “Mulai sekarang Anak Man usia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa” (Luk. 22:69). Orang-orang Yahudi kemudian menafsirkan bahwa Yesus Kristus mengklaim diri-Nya sebagai Anak Allah, sehingga sudah sepantasnya Ia dihukum mati. Orang Yahudi berkata kepada Pilatus: “Komi mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Rencana yang disusun begitu rapi, di mana untuk menghukum Yesus Kristus, ahli-ahli Taurat harus menggiring tuduhan bahwa YesusKristus pantas dihukum mati karena menyamakan diri-Nya dengan Tuhan Allah. Yesus Kristus memang benar adalah Anak Allah, tetapi banyak orang sudah tidak lagi peduli dengan-Nya. Mereka yang sudah terkena hasutan justru membalikkan pernyataan Yesus Kristus ini dengan mengatakan bahwa Ia harus dihukum mati karena menghujat Allah. Pilatus menjadi takut karena tidak bisa lagi membela Yesus Kristus, karena patokan hukum yang dipakai adalah hukum agama yang tidak bisa dicampur-baurkan dengan hukum negara. Pilatus masih berusaha untuk “membela” Yesus Kristus, ia kemudian membawa-Nya masuk lagi ke gedung pengadilan negara dan bertanya dari mana asal-Nya. Tetapi Yesus Kristus tidak menjawab pertanyaan Pilatus. Kisah pengadilan Yesus Kristus didasarkan pada pemutarbalikkan kebenaran. la adalah Anak Allah, tetapi dianggap menghujat Tuhan Allah dan harus menerima hukuman mati.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Yesus Kristus memang benar Anak Allah. Hal ini adalah sebuah pengakuan dari setiap orang percaya. Oleh karena itu tidak perlu takut dan ragu untuk menyembah-Nya dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Sebagai pengikut-Nya man kita tunjukkan sikap dan prilaku hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Seperti jujur dalam bekerja, setia dalam hubungan suami istri, anak-anak yang menghormati orangtua dan menghargai serta menghormati perbedaan sebagai kekayaan yang indah. Melakukan pelayanan dengan terus mengandalkan Tuhan Yesus Kristus dalam segala hal. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, pertetapkanlah langkah iman kami untuk tetap mengakui Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang menyatakan kasih dan kuasa-Mu, sehingga kami memperoleh keselamatan kekal. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin