Roma 8:23–25
(23) Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
(24) Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
(25) Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Jangan Menyerah Kalah, Melainkan Bertekunlah
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Terlalu mengasihani diri sendiri adalah awal seseorang menyerah terhadap perjuangannya. Ia berhenti berharap. Ia merasa hanya dia seorang diri saja “korban” dari kenyataan. Mengasihani diri tentu akan melemahkan semangat dan daya juang. Tuhan Allah memberi kita talenta namun kita menganggap semua itu “biasa-biasa” saja. Bukan orang lain, sebaliknya diri kita sendiri yang kurang menghargai apa yang Tuhan Allah anugerahkan bagi kita. Padahal di dunia ini bukan hanya kita saja yang menderita. Setiap orang memiliki tanggungannya untuk dikerjakan dan ditunaikan. Setiap orang bekerja dan berusaha melakukan apa yang baik bagi dirinya dan keluarganya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Firman Tuhan hari ini mengingatkan jemaat bahwa penderitaan dialami semua makhluk termasuk orang percaya. Tak ada yang bebas dari penderitaan sampai tiba saat keselamatan kekal. Untuk tetap bertahan di masa penantian, siapapun harus memiliki pengharapan teguh. Di dalam pengharpan itulah anak-anak Tuhan berusaha sebaik-baiknya dengan penuh ketekunan melakukan kehendak-Nya. Kuasa kegelapan selalu memiliki cara untuk merampas kita dan hanya mereka yang tekunlah dapat bertahan memperoleh kemenangan.
Ketekunan sangat penting dimiliki setiap anggota keluarga Kristen. Tekun dalam usaha pekerjaan. Tekun mengejar cita-cita. Tekun mencari perkenanan Tuhan Allah. Jangan terpengaruh dengan hal-hal yang menggoda serta melemahkan iman. Kita waspada dengan kuasa kegelapan serta mengedepankan Tuhan Allah dalam memecahkan persoalan hidup. Yakinlah, kita tidak sendiri. Tuhan Allah melalui Roh Kudus selalu ada untuk kita. Bahkan kita percaya, Dia menempatkan setiap anggota keluarga untuk saling menopang dan menjadi sandaran, sehingga kita tidak akan menyerah menghadapi masalah apapun. Amin.
DOA: Ya Tuhan Allah, kami mengucap syukur atas kasih setia-Mu yang tak terbatas dalam hidup ini. Berkat-Mu selalu tercurah dalam hidup keluarga kami. Bahkan di tengah situasi penderitaan, Engkau memberikan kekuatan dan pengharapan. Karena itu berikanlah kami senantiasa ketekunan untuk mengatasi setiap masalah. Dan anugerahkanlah kami kemampuan untuk selalu fokus pada kehendak-Mu dan tidak menyerah pada keadaan. Dalam nama Tuhan Yesus yang menjadi andalan hidup, kami berdoa. Amin.