
Oleh Riedel Juans Wurara, S.Th
DODOKUGMIM.COM – Ini syair lagu populer yang pernah diajarkan oleh Ds. A.Z.R Wenas untuk anak sekolah minggu:
Hai anak, sekolah minggu, bekerja dengan rajin
Supaya mendapat untung, di dalam kehidupan
Tanam bete, bete dan batata, ubi, pisang, rica, tamate
Poki-poki dan sayur-sayuran untuk kita semua
Pesan yang terkandung dalam nyanyian ini dapat diperluas menjadi seruan bagi seluruh warga gereja agar giat bekerja, berusaha dengan sekuat tenaga untuk menanami tanah dengan pelbagai tanaman yang mendatangkan kehidupan.
Nyanyian ini dapat dijadikan sebagai pendorong semangat untuk memaksimalkan kegiatan pelayanan pemberdayaan, sehingga menjadi daya dorong yang menggerakan GMIM maupun seluruh jemaat dalam melaksanakan amanat diakonal terlebih ketika masyarakat dunia, khususnya warga GMIM yang juga diperhadapkan dengan berbagai kesulitan di masa pandemik COVID 19 ini.
Dalam perkembangannya, pelayanan GMIM tidak bisa dilepaskan dari upaya peningkatan dan pemberdayaan usaha pertanian, baik untuk memenuhi dan memperkuat keuangan Sinode maupun dalam rangka pemberdayaan potensi jemaat GMIM. Melalui berbagai usaha peningkatan dan pemberdayaan usaha di bidang pertanian, GMIM boleh mendapatkan usaha yang lain dalam rangka menopang kebutuhan keuangan Gereja selain dari persembahan yang dikumpulkan oleh jemaat sekalipun usaha ini masih perlu untuk terus ditingkatkan pada semua aras pelayanan GMIM.
Dampak yang lain dari usaha ini adalah warga jemaat maupun masyarakat boleh merasakan berbagai manfaat positif termasuk adanya peningkatan ekonomi yang dengannya juga turut menopang pelayanan GMIM.
Kemandirian di bidang daya dan dana mengingatkan bahwa daerah Sulawesi utara ini bagaikan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu, laut, lembah, gunung dan dataran dimana kita dapat mengagungkan keajaiban kasih setia Tuhan.
Pelayanan gereja harus menyentuh seluruh aspek kehidupan warga jemaat secara utuh. Tugas GMIM dalam bidang diakonal hendaknya mengingat apa yang telah Yesus ajarkan seperti dalam kesaksian Alkitab : menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, penglihatan bagi yang buta dan pembebasan bagi yang tertindas serta tahun rahmat Tuhan dinyatakan (Lukas 4:18-19, 21).
Penguatan ekonomi warga gereja menjadi salah satu lahan pelayanan yang perlu diperhatikan oleh GMIM khususnya dalam upaya pemberdayaan lahan pertanian yang ada.
GMIM patut mengedepankan fungsinya menjadi Gereja yang sungguh-sungguh injili. Ke-injili-an GMIM menandai sifat misionernya yang tidak dapat hanya diwujudkan dalam bentuk kegiatan seremonial tetapi yang tidak terlepas dari fungsi diakonalnya.
Trilogi Pembangunan Jemaat menjadi penyanggah yang kokoh dalam proses menuju kedewasaan yakni belajar firman, tekun berdoa, dan giat bekerja mengharuskan setiap warga gereja untuk tetap bergerak dalam suatu perubahan terus menerus sampai semuanya mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus dengan harapan tidak akan mudah terganggu oleh rupa-rupa angin pengajaran dan atau permainan palsu manusia dalam kelicikan yang menyesatkan (Efesus 4:11-16).
Pelayanan GMIM bukanlah satu pelayanan yang berdiri sendiri seakan terpisah dari suatu proses panjang sejak dihadirkan Tuhan di tanah Minahasa. GMIM hadir sebagai Gereja Tuhan yang terlahir karena kuasa Roh-Nya yang kudus. Kehadiran GMIM di tanah Minahasa patutlah dipahami dan diyakini sebagai bagian dari rancangan Tuhan Allah sendiri agar injil kerajaanNya tetap diwartakan dan kemudian bertumbuh, menyebar dan menjadi berkat bagi tanah tumpah darah Indonesia sampai ke ujung bumi.
Di era pandemik Covid-19 ini, sepatutnya menjadi momentum kita untuk menyadari betapa pentingnya memanfaatkan lahan kosong sebagai ladang pertanian. Selain dapat membantu keungan gereja, sudah barang tentu ketidakstabilan ekonomi jemaat juga dapat diminimalisir. Dengan hasil dari pemanfaatan usaha pertanian, setidaknya kita tidak perlu merogoh kocek untuk menjaga dapur kita tetap berasap, kan? (dodokugmim/joshuanugraha)