Berbicara tentang pemuda, bicara tentang inovasi, bicara tentang kreativitas, bicara tentang peran, estafet kepemimpinan, dan masa depan. Bagi pemuda dan pemudi semuanya mungkin untuk dilakukan, maka dari pada itu kaum muda selalu hadir sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Merujuk pada pernyataan Soekarno “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” menggambarkan betapa besarnya peran dan pengaruh pemuda dalam membawa suatu perubahan dan terobosan di tengah dunia.
Perkembangan perjuangan pemuda dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan telah terbangun mulai dari berbagai daerah dan agama di Indonesia. Perbedaan tidak menghambat semangat persatuan untuk bersama melawan berbagai tindakan penjajahan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua itu sangat berkaitan dengan arah peran pemuda saat ini yaitu menjadi agen penggerak dan perubahan di berbagai lini, baik bagi gereja, daerah, masyarakat, bangsa, dan negara sebagai bentuk kesungguhan pemuda dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Perjuangan tersebut juga sebenarnya tergambar di dalam sejarah Pemuda GMIM yang pada saat itu juga bersama berjuang melalui pergerakan pemuda di tanah Minahasa bernama Serikat Pemoeda Masehi dan berkembang dengan berbagai perubahan nama, hingga saat ini tergabung secara integral dalam gereja bernama Pemuda GMIM.
Mengisi kemerdekaan dengan terus meningkatkan peran pemuda dalam gereja, sebagai pengawal perkembangan gereja, serta memupuk kader pemimpin dan aktivis gereja di masa yang akan datang sesuai dengan nama nilai-nilai kristiani dan berlandaskan semangat pancasila. Mengisi kemerdekaan dengan terus meningkatkan peran pemuda di tengah masyarakat, mulai dari daerah masing-masing dengan menghargai serta melestarikan segala potensi yang ada, baik kearifan lokal, adat istiadat, kebudayaan, dan prestasi untuk kemajuan bangsa.
Mengisi kemerdekaan dengan terus meningkatkan peran pemuda bagi bangsa dan negara, yaitu menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan, cinta tanah air, kebhinekaan, dan nasionalisme sebagai Pemuda Indonesia. Mengisi kemerdekaan dengan terus meningkatkan peran pemuda hingga tingkat Internasional, dalam bentuk prestasi ataupun peningkatan relasi, mobilisasi, serta keterwakilan pemuda Indonesia yang berpengaruh di tengah kawasan dan berbagai forum yang ada di dunia.
Transformasi semangat nasionalisme harus dilakukan yang disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta percepatan arus globalisasi dan digitalisasi. Pemuda harus kompak dan bersinergi, serta mampu beradaptasi dengan segala kemungkinan yang ada dengan terus menjaga rasa nasionalisme dan budaya gotong royong untuk meneruskan semangat kemerdekaan, khususnya di tengah pandemi.
Suasana kemerdekaan di tengah pandemi memberikan gambaran akan semangat pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda dalam bahu membahu melawan Covid-19. Kita tidak sendiri, kita bergandengan tangan, bersama-sama keluar sebagai pemenang dari pandemi ini. Kesederhanaan menjadi makna penting dalam kita merayakan kemerdekaan ini dan tetap bersyukur dengan segala yang ada. Akhirnya, pergerakan atau hal apa saja yang yang harus dilakukan saat ini adalah pemuda itu sendiri, karena dalam berkontribusi dan memainkan peran bukanlah tugas dan tanggungjawab seseorang atau beberapa individu ataupun kelompok, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari bangsa yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Karena pemuda adalah kita !