Pdt. Ch. Brandon Jr. Koloway, M.Th, STM
(Pendeta Jemaat GMIM Sion Taas Wilayah Manado Timur IV)
Hidup dibenarkan oleh iman di dalam Yesus Kristus adalah the core of Christianity atau menjadi inti Kekristenan. Pembenaran oleh iman di dalam Yesus Kristus atau dalam bahasa Latin para reformator seperti Marthin Luther dan John Calvin menggunakan istilah Justificatio Sola Fide (Justification by faith alone) merupakan salah satu doktrin iman Kristen atau ajaran Alkitabiah Keselamatan yang menjelaskan bahwa setiap orang yang diselamatkan merupakan hasil pembenaran iman dalam Yesus Kristus dan bukan karena hasil perbuatan manusia. Seorang rapper Kristen asal Amerika yaitu Trip Lee menuliskan dalam bukunya The Good Life bahwa banyak orang Kristen beranggapan bahwa Tuhan ingin kita melakukan hal-hal baik agar mendapat perkenanan-Nya, namun hal itu tidak benar. “Kebenaran” manusia adalah ketidakbenaran dihadapan Tuhan karena sudah dicemari oleh dosa. Semua manusia telah berbuat berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Orang Kristen harus berpaling dari apa yang kita lakukan, dan mulai melihat pada Apa yang telah Yesus Kristus lakukan. Inilah yang membedakan Kekristenan dari agama-agama atau kepercayaan yang lain. Kekristenan berfokus dan bertitik pusat pada iman Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Orang-orang Kristen dibenarkan dan diselamatkan oleh karena iman kepada Yesus dan bukan karena usaha dari perbuatan. Pengajaran tentang pembenaran iman dalam Yesus Kristus inilah yang diajarkan oleh Rasul Paulus dalam Galatia Pasal 2 ayat 15-21.
Secara umum, rasul Paulus sebagai rasul Yesus Kristus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia mau memberikan pembelaan otoritas kerasulannya karena ada orang yang berusaha melemahkan wibawa kerasulan Paulus dan yang paling penting Rasul Paulus menjelaskan tentang pembelaan iman Kristen untuk berusaha menolong jemaat Kristen yang ada di Galatia karena konteks jemaat tersebut ternyata ada orang-orang yang berusaha “mengacaukan iman” jemaat dan mengajarkan segala macam ajaran-ajaran sesat yang “memutarbalikkan Injil Kristus” (Gal.1:7). Bahkan rasul Paulus mengecam para penyesat dengan berkata “Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu Injil yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutulah dia” (Gal. 1:9).
Secara khusus dalam Galatia 2:15-21 menjelaskan situasi yang tidak kondusif berkaitan dengan pemahaman keselamatan dan pola hidup orang Kristen Yahudi dan orang Kristen non-Yahudi di Jemaat Galatia. Sehingga Rasul Paulus hendak mendeskripsikan paling tidak dua hal yang sangat penting kepada Jemaat. Yang pertama ialah Paulus mengungkapkan dalam ayat 15-19a tentang kesalahan orang Kristen keturunan Yahudi dalam memahami keselamatan. Kesalahan pemahaman yang dimaksudkan ialah ada orang-orang Kristen Yahudi yang masih memiliki pengertian yang sesat bahwa keselamatan itu merupakan hasil usaha perbuatan manusia dalam menaati dan melakukan hukum Taurat. Pemahaman menaati dan melakukan Hukum Taurat sebagai the cause of salvation atau penyebab keselamatan dan mengesampingkan apa yang sudah dikerjakan oleh Yesus Kristus dikayu salib merupakan kepalsuan Injil yang besar dalam ajaran iman Kristen.
Itulah sebabnya Rasul Paulus menegaskan pada ayat 16 “Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.” Lantas, apakah Hukum Taurat tidak penting menurut Rasul Paulus? Bagi Paulus hukum Taurat itu penting untuk menyatakan dosa manusia atau sebagai cermin untuk melihat dosa dan bukan sebagai “jalan untuk keselamatan”.
Rasul Paulus dengan keras menulis dalam ayat 19a, “sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah”. Paulus mau mengkritik bahwa semakin seseorang melakukan hukum Taurat dan berusaha mencari pembenaran diri sendiri maka hasilnya ialah anugerah Tuhan semakin menjauh darinya karena merasa diri sempurna dan hebat untuk menyelamatkan diri dari murka Allah. Sebaliknya jikalau seseorang sudah “mati bagi hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah” berarti orang tersebut semakin dekat menerima Anugerah Allah yang besar dan mengakui bahwa manusia dalam dirinya tidak berdaya untuk mencapai kesempurnaan selain karena kesempurnaan pengorbanan Kristus dikayu salib yang menyelamatkan.
Hal yang kedua ialah pemahaman yang benar tentang keselamatan orang Kristen Sejati. Rasul Paulus pada ayat 19b-21 menegaskan tentang Keselamatan orang Kristen ialah hidup oleh iman dalam Anak Allah yaitu Yesus Kristus yang mengasihi dan menyerahkan diri-Nya sebagai penebusan dosa. Hidup oleh iman kepada Yesus Kristus merupakan kepercayaan dan keyakinan hidup yang bergantung pada otoritas dan kehendak Yesus Kristus. Seseorang yang hidup di dalam iman kepada Yesus Kristus pasti dalam sikap hidupnya akan memberikan keteladanan sebagaimana keteladanan Kristus. Iman yang benar dalam Kristus Yesus haruslah berbuah pada perbuatan yang sesuai kehendak Allah. Hal itu dicontohkan Rasul Paulus melalui Pengakuan Iman rasul Paulus bahwa aku telah disalibkan dengan Kristus. Pengakuan iman ini seharusnya menjadi pengakuan iman pribadi semua orang Kristen. Aku telah disalibkan dengan Kristus dan Kristus yang hidup di dalam aku menjadi momen pengalaman spiritual sekaligus pertobatan yang luar biasa dari Rasul Paulus. Yesus Kristus yang disalib itulah menjadi penebusan sempurna untuk jalan keselamatan dan menyatakan kasih karunia Allah yang besar bagi setiap orang yang dipilih Allah sesuai kehendak-Nya.
Dari pengajaran Rasul Paulus di atas, sebagai orang Kristen di masa kini, marilah kita merenungkan tentang kasih karunia Allah yang agung di dalam Yesus Kristus di atas kayu salib. Karya Allah di dalam Yesus Kristus itulah menjadi Puncak dan Pusat Keselamatan bagi orang yang yang percaya. Pembenaran oleh iman terjadi atas karya inisiatif Allah yang esensial dalam kehidupan orang percaya melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Pembenaran artinya bahwa seseorang yang berdosa telah dibenarkan tetapi bukan karena dirinya melainkan karena Yesus Kristus Sang Kebenaran. Oleh karena itu seseorang yang dibenarkan dan dikuduskan oleh Allah harus sungguh sungguh hidup berdasarkan kehendak Allah. Hidup yang dibenarkan oleh iman dalam Yesus Kristus akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang sesuai kehendak Allah. Perbuatan bukan penyebab keselamatan tetapi perbuatan sebagai respon syukur atas keselamatan yang sudah Allah kerjakan dalam Anak-Nya Yesus Kristus.
Kita harus selalu Ingat, jikalau pemahaman kita masih berpusat pada pencarian pembenaran diri sendiri melalui perbuatan melakukan hukum Taurat maka sia-sialah kematian dan pengorbanan Kristus. Namun jikalau kita berkata seperti pengakuan iman Paulus, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” maka kematian dan pengorbanan Kristus menjadi satu satunya harta yang paling berharga dan begitu mulia bahkan tidak dapat tergantikan dengan hal apapun di dunia yang fana ini. Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan dan pokok keselamatan. Jesus Christ is the source and the cause of the Salvation and no other. Yesus Kristus adalah sumber dan penyebab Keselamatan dan bukan yang lain. Hiduplah di dalam iman kepada Yesus Kristus, kenakanlah sifat dan karakter Kristus dan nyatakan keteladanan-Nya dalam hidup kita untuk mengasihi, melayani, menyatakan kebenaran, mendatangkan damai sejahtera dan keadilan bagi sesama dan seluruh ciptaan. Roh Kudus menolong kita semua melakukan Firman Tuhan. Amin.