KHOTBAH MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020
Pdt. DR. H.W.B Sumakul (Ketua BPMS Periode 2014 – 2018)
Bacaan Alkitab : Amsal 8: 14-21
Syalom,..
Damai dihati…
Puji Tuhan saudara-saudara di Minggu ke-3 bulan September kita terus di pelihara Tuhan, biarpun masih dalam pergumulan pandemic Covid-19 yang melanda sejak pertengahan bulan Maret tahun ini dan terus masih menjadi pergumulan umat manusia di seluruh dunia, dan juga tetap menjadi konteks pelayanan Gereja Masehi Injili di Minahasa baik jemaat-jemaat yang dalam pelayanan di tanah Minahasa di 15 Kabupaten Kota, tetapi juga yang ada di Jabodetabek, di Bandung, di Batam, di Jepang, Malborne Australia, juga di Amerika Serikat. Jemaat-jemaat kita terus eksis saudara-saudara dalam pelayanan dengan karakteristik akan hal hal yang positif tetapi juga hal-hal yang ada dalam pergumulan tiap tiap jemaat.
Saudara-saudara jemaat..
Di bulan ini bulan September kita akan merayakan Hari Ulang Tahun GMIM bersinode tanggal 30, tetapi juga di tema bulanan ini kita menghayati akan “Demokrasi dalam perspektif iman Kristen” yang mau mengantar kita untuk pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur dan beberapa Wali kota, Wakil Walikota, tapi juga Bupati dan Wakil Bupati, karena itu bukan kebetulan gereja kita memilih tema bulanan “Demokrasi dalam Perspektif Iman Kristen” untuk membentuk bahwa tanggung jawab politik adalah bagian dari panggilan iman dan di minggu ke tiga ini dalam pembacaan Amsal 8:14-21 gereja kita memberi tema mingguan “Hikmat Tuhan membentuk profesionalisme kerja”.
Saudara-saudara..
Kalau kita membaca akan Amsal dalam bahasa Ibrani disebut khokh·mahʹ bahasa Yunani disebut so·fiʹa dan bahasa Ingris disebut Wisdom, apa perbedaan antara hikmat dan kepinteran? Ada persamaan tetapi banyak perbedaan. Tidak semua orang pinter berhikmat tetapi pasti orang berhikmat itu selalu pinter! Amin saudara-saudara. Pasti
Tidak semua sekali lagi orang pinter berhikmat tapi pasti orang berhikmat akan selalu pinter, pinter itu bisa secara akademis, intelektualistik, orang boleh bergelar sarjana, master doktor sekalipun, malahan bergelar Guru Besar tetapi belum tentu kepinterannya itu dia berhikmat itu kata Alkitab bukan kata saya. Karena itu kita harus memang harus pinter tapi lebih hebat lagi kalau kita berhikmat.
Hikmat? Apa hikmat itu? Hikmat itu adalah kata kata praktis yang merupakan pentunjuk Tuhan malahan hikmat itu adalah tanda kehadiran Tuhan, seringkali Tuhan kita lihat nun jauh disana, tetapi hikmat menurut Amsal adalah hikmat yang sangat real (nyata) yang sangat dekat dengan hidup manusia. Hikmat itu mempunyai dimensi ilahi bahwa orang berhikmat tanda kehadiran Tuhan, bahwa orang yang berhikmat sedang memiliki Tuhan, orang yang berhikmat sungguh dekat dengan Tuhan dan mau mengikuti jalan Tuhan supaya di berkati dan membawa berkat. Dan karena itu saudara-saudara hikmat dalam Amsal 8 selalu dilihat sebagai subyek bukan obyek “Padaku ada nasihat padaku ada pertimbangan akulah pengertian” jadi hikmat jangan dilihat sebagai sesuatu objek yang diteliti, dia adalah pemeran, dia adalah pelaku dan oleh karena itu kita boleh berdialog dengan dia kalau kita mau mencari nasihat dan pertimbangan carilah hikmat itu, dia adalah tanda kehadiran Tuhan.
Kalau kita mau melihat para penguasa raja-raja boleh memerintah, para pembesar boleh menetapkan keadilan karena mereka telah berjumpa dengan yang namanya hikmat. Hikmat yaitu kehadiran Tuhan, kehadiran Tuhan yang berdialog dengan manusia yang mendapat berkat kekuasaan, yang mendapat berkat dalam pekerjaan, yang mendapat berkat dalam harta kekayaan dan hormat. Karena itu jangan melihat kekuasaan sebagai sesuatu kebetulan diberikan kepada orang tertentu, orang yang kaya dan orang mempunyai kehormatan, kebetulan dia jadi kaya.. tidak! Dalam perspektif iman orang-orang itu telah berdialog, telah bercakap dengan kehadiran Tuhan yang bernama hikmat. Saya mungkin mau mengatakan saudara-saudara kesaksian para orang yang berhasil, berapa orang saya sebagai mantan ketua Sinode banyak kali ketemu dengan orang-orang besar waktu makan siang saya bertanya: “ pak kenapa bapak jadi pejabat begini?” .. wah pendeta Panjang ceritanya, orang seringakali melihat saya sudah duduk di tempat terhormat, tetapi sebenarnya tangisan dan berjalan bersama Tuhan adalah jalan yang sangat panjang, pencobaan-pencobaan dan kesulitan yang saya tanya kepada Tuhan yang adalah sumber hikmat membuat saya boleh duduk di tempat yang empuk ini. Bukan terjadi begitu saja saudara, ini kesaksian hidup dan orang-orang yang telah diberkati. Orang-orang yang mejadi pinter, dia bukan menjadi pinter saja dia harus selalu dengan tangisan, harus mengorbankan keluarga, harus belajar dengan tekun sehingga ia akhir menjadi pinter, Ketika ia di berkati dia katakan ini bukan hebatnya saya tapi Tuhan yang menguatkan saya, saya mencari hikmat yang adalah sumber dari Tuhan. Begitu juga orang-orang yang lain yang diberkati yang kaya dia mengatakan “apa sih kekayaan ku ini” banyak sekali tetapi kekayaan yang saya dapat karena Tuhan memberi hikmat kepada saya kesabaran, ketekunan sehingga saya boleh mendapat apa yang aku peroleh. Dan karena itu saudara-saudara kalau kita kemudian mendapat berkat dari situ maka akhirnya hikmat membetuk profesionalisme kerja.
Saudara-saudara jemaat..
Saya akan membedakan antara yang amatir dan yang profesi. Amatir itu berarti ia bekerja ia tidak punya kealihan tetapi dia dapat sementara saja, tapi kalau profesi!
Profesi adalah ketekunan, kehebatan yang dia harus dapat harus menyatu dengan dirinya sehinga ia boleh hidup dari profesi itu. Saya beri contoh: saya hobby main badminton, saya membaca orang orang yang menjadi juara dunia, apa kesaksian mereka, pagi mereka berdoa kalau dia orang Kristen, kemudian dia sudah mengasup tubuhnya dengan gizi yang hebat, ia mendengar arahan-arahan pelatih. Pagi saja orang belum bangun dia sudah latihan, siang ,malam orang sudah tidur dia masih praktek dan akhirnya ia melebihi kompetiter, pesaingnya sehinga ia pegang juara, trophy, piala dan sesudah itu ia mendapat hadiah, dia dapat uang dan hidupnya ia persembahkan untuk kerja itu tetapi sebagai orang percaya ia mencari Tuhan, ia mendapat kekuatan dari Tuhan, ia geluti dengan disiplin dengan ketekunan yang tinggi sehingga ia boleh hidup sesudah itu ia menjadi pelatih. Suatu saat dia sudah lemah dia punya kekayaan yang dia dapat dari situ, dia wujudkan menjadi pelatih, saya kira saudara kenal dengan pelatih –
pelatih badminton yang tersebar diseluruh dunia. Mereka hidup dari profesi itu.
Saudara-saudara jemaat dikasihi Tuhan
Apa yang mau disampaikan disini hikmat juga adalah rajin bekerja, berjalan bersama Tuhan melakukan apa yang Dia mau. Dia mau gapai itu bersama Tuhan tanpa berhenti, “never give up” tidak boleh pernah menyerah, tantangan adalah bagian dari pembentukan Tuhan. Tuhan hadir, hikmat hadir dalam kehidupan. Begitu juga banyak contoh-contoh saudara dalam kehidupan, dalam berkeluarga, kerja di kantor, menjadi petani. Saya seringkali bangga melihat saudara-saudara anggota jemaat yang hidup dari pertanian, profesinya hidupnya memang sudah disitu, panas terik, hujan dia bersama tanaman tapi orang yang orang manado bilang cuma singgah-singgah akang jangan harap tu rica mo jadi maksimal, tapi kalau dia hari-hari disitu pasti tanaman itu akan bertumbuh dan dia akan hidup dari situ karena kemurahan Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan..
Itulah hikmat, itulah Tuhan yang memberi hikmat, Tuhan yang hadir dalam kehidupan kita dekat dengan kita, dia tidak jauh disana dan Yesus Kristus adala hikmat yang hadir. Dia datang, Dia adalah logos, Dia adalah hikmat, Dia adalah so.fia’, yang mau menyelamatkan kita tapi kemudian membuat kita orang yang percaya harus juga mendapat hikmat. Kita yang mempunyai so.fia’ kita yang punya khokh·mahʹ, kita yang mempunyai hikmat yaitu Yesus Kristus, kita juga di suruh untuk terus berhikmat dalam menjalani hidup kita.
Mari saudara-saudara jemaat sebagai anggota Gereja Masehi Injili di Minahasa, kita selalu taat kepada Tuhan Yesus, selalu bangga punya Tuhan yang adalah sumber keselamatan tapi juga kebanggan itu harus diwujudkan dengan kesetiaan kepada Yesus yang selalu hadir memberi hikmat bagi kita. Termasuk masih disaat kita berhadapan dengan pandemik covid-19, kita pinter-pinter kalau tidak sehat jangan keluar, kalau tidak perlu keluar, tinggal di rumah. Tapi saya juga tidak setuju kalau tinggal dirumah terus, “kampung tengah perut ini juga harus di isi” jadi harus bekerja, tapi harus pelihara tubuh kita supaya terus berhikmat dan kita terus melakukan tugas. Dalam pelayanan bersyukur di minggu ini sudah ada kesepakatan gereja-gereja 50 % boleh itu. Tapi di Jakarta dengan PSBB ya.. akhirnya mereka juga harus berhikmat tahan diri supaya sukses, supaya diberkati, supaya memuliakan Tuhan, supaya kita hidup kekal didalam Tuhan.
Tuhan akan menolong Gereja Masehi Injili di Minahasa, Tuhan akan terus memberikan hikmat kepada kita dan menghayati bahwa hikmat Tuhan bukan nun jauh disana, hikmat Tuhan menjadi milik kita supaya kita menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan Yesus memberkati Gereja Masehe Injili di Minahasa, seluruh anggota jemaat, seluruh orang percaya kepada Tuhan, karena Tuhan telah menyelamatkan kita dan kita terpanggil untuk mendemonstrasikan hikmat kepada banyak orang. Terpuji nama Tuhan. Amin