
DODOKUGMIM.COM – Syalom … Damai Dihati, – Jemaat yang diberkati Tuhan, tak terasa kini kita telah memasuki minggu yang baru dibulan Februari, dan saya percaya kita juga terus merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa di dalam kehidupan kita. Sehingga patutlah kita beryukur kepada-Nya Sang Pemilik Hidup. Dalam minggu berjalan ini kita akan merenungkan tema “Jabatan Pelayanan adalah Persembahan Unjukan bagi Allah” yang terdapat dalam Bilangan 8:6-22. Pada hakikatnya kita semua orang percaya adalah pelayan Tuhan, dipanggil untuk melayani Dia, Namun di antara kita telah dipilih/dikhususkan untuk menjadi Pelayan Khusus (Diaken, Penatua, Guru Agama, dan Pendeta), sehingga memiliki tugas-tugas khusus yang telah diatur dalam Tata Gereja GMIM tahun 2021, baik tugas bersama maupun tugas secara khusus. Pelayan khusus yang telah terpilih merupakan bentuk persembahan diri kepada Tuhan untuk melayani Dia ditengah-tengh persekutuan jemaat dimana kita berada.
Jemaat yang diberkati Tuhan, kitab Bilangan yang kita baca saat ini merupakan kisah tentang perjalanan Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Perjanjian yaitu Kanaan. Kitab Bilangan dalam bahasa Yunani “Arithmoi”, diterjemahkan dalam Bahasa Latin “Numeri” , dan dalam Bahasa Inggris “Numbers” yang berarti angka, atau perhitungan, dalam Bahasa Ibrani sendiri “Bemidbar” yang berarti di “Padang Gurun”. Sehingga ini dari kitab Bilangan ini dimulai dari sensus terhadap bangsa Israel dan kisah perjalanan mereka dengan berbagai ketetapan dan peraturan yang diberikan Allah bagi mereka.
Minggu ini kita merenungkan tentang kisah bagaimana orang Lewi dipilih oleh Tuhan. Tuhan berfirman kepada Musa “suruhlah suku Lewi mendekat dan menghadap Imam Harun , supaya mereka melayani Dia ” Bil. 3:6. Suku Lewi dipilih oleh Tuhan untuk melayani di Kemah Suci atau Kemah Pertemuan, tugasnya untuk membantu Imam Harun dan anak-anaknya dalam pelayanan di kemah Suci, seperti mempersiapkan peribadatan, persembahan-persembahan umat, dan lain sebagainya. Pemilihan juga suku Lewi tak sekedar pemilihan atau penunjukkan langsung begitu saja, melainkan ada yang melatar-belakanginya. Lewi meruapakan anak ketiga dari Yakub dan Leah yang kemudia keturunan Yakub inilah yang menjadi ke dua belas Suku Israel. Kenapa Lewi yang dipilih untuk melayani, sedang ia bukan anak Sulung, yang seharusnya Ruben ? Padalah Lewi sendiri pernah berduat dosa, ketika Lewi dan Simeon menyerang Sikhem, ini merupakan juga wujud balas dendam karena adik mereka Dina telah dicemari/diperkosa, sehingga mereka melakukan hal tersebut. Dan karena peristiwa itu Yakub ayah mereka menjadi marah dan mengutuk mereka dan tercerai-berai. Namun kutukan itu akhirnya menjadi berkat. Dimana keturunan Lewi menjadi iman di antara suku-suku yang lain, dan bertugas untuk melaksanakan jabatan Ke-Imam-an.
Tapi tak dilihat dari peristiwa itu saja, kesetiaan Lewi kepada Allah sangatah teruji, termasuk ketika Musa naik ke gunung Sinai 40 hari lamanya, Naiknya Musa ke Gunung Sinai 40 hari lamanya itu membuat bangsa Israel menjadi murtat atau menjadi pembangkang, dimana mereka membuat Patung Lembuh Emas untuk menjadi allah mereka, dan ini membuat Allah marah. Ketika Musa melihat hal itu dia memberi tantangan kepada Bangsa Israel “siapa yang memihak kepada Tuhan datanglah kepadaku”. Dan hanya Suku Lewi yang datang kepada Musa dan menunjukkan kesetiaan mereka kepada Tuhan, meskipun peristiwa ini juga sangat memprihatinkan karena, suku Lewi harus menghabisi saudara-saudara mereka yang tidak setia. Kita juga tahu bahwa seluruh anak sulung Bangsa Israel harus dipersembahkan kepada Allah, karena mereka merupakan kepunyaan-Nya, namun karena peristiwa-peristiwa yang terjadi. Maka hak kesulungan itu diberikan sepenuhnya kepada Suku Lewi untuk melayani dikemah Suci atau Kemah Pertemuan.
Jemaat yang diberkati Tuhan, peristiwa pentahbisan orang Lewi yang kita baca saat ini, merupakan peristiwa penting, bagaimana mereka dipilih dan dikhususkan untuk melayani Kemah Suci. Semua orang Lewi dibersihkan dan dikuduskan diri mereka supaya layak untuk melayani, termasuk mengatur segala sesuatu yang diperlukan ketika bangsa Israel datang ke Kemah Suci. Orang Israel mengadakan pertemuan di dekat Kemah Suci untuk menumpangkan tangan mereka, mempersembhkan orang Lewi kepada Tuhan sehingga mereka menjadi kepunyaan-Nya. Persembahan Unjukan merupakan persembahan yang diberikan oleh Bangsa Israel kepada Imam untuk dipersembahkan kepada Allah dengan diangkat/ditunjukkan supaya Allah berkenan atasnya, persembahan ini seperti hasil panen pertama berkas Gandum, lemak paha dan dada dari domba jantan yang terbaik, roti hulu dan lain sebagainya. Peristiwa Bangsa Israel meletakan tangan atas orang lewi adalah bentuk persembahan unjukkan kepada Allah, karena orang Lewi dipersembahkan kepada Allah dan menjadi milik Allah, sehinggga pekerjaan mereka hanyalah untuk melayani di Kemah Suci/ Kemah pertemuan. Sehingga jabatan pelayanan yang diterima orang Lewi menjadi persembahan unjukan bagi Tuhan dibawah pengawasan Imam Harun dan anak-anaknya. Maka dari itu kehidupan orang Lewi sepenuhnya adalah untuk melayani Tuhan dan umat-Nya.
Jemaat yang diberkati Tuhan, kita semua adalah umat pilihan Allah, dikhususkan dan dikuduskan lewat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, maka selayaknyalah kita mempersembahkan hidup kita ini sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati Roma 12;1. Karena kita semua meruapakan pelayan Tuhan, yang kemudian diantara kita dipilihlah pelayan khusus yaitu Diaken, Penatua, Guru Agama, dan Pendeta. Jabatan pelayanan ini merupakan anugrah dari Allah sendiri, yang memilih diantara kita untuk memegang jabatan ini. Kita yang telah dipilih dan diteguhkan untuk melayani pekerjaan Tuhan ini, selayaknya melakukan itu dengan taat dan setia sesuai dengan tugas yang telah dipercayakan. Ingatlah bahwa kita adalah pelayan untuk melayani bukan untuk dilayani. Rela berkorban dalam segi waktu tenaga daya dan dana adalah hal yang harus kita lakukan. Karena Kristus datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani. Dan bagi kita sekalian anggota jemaat sepatutnyalah kita sebagai jemaat menopang dan membantu kerja pelayanan ini agar berjalan dengan baik dan berkenan kepada Tuhan. Keberhasilan sebuah pelayanan kita akan terlihat bagaimana kita sekalian anggota jemaat terlibat aktif dalam pelayanan gereja. Seperti ibadah kolom BIPRA komisi kerja panitia dan lain sebagainya termasuk dilamanya pemberian persembahan kita.. Namun juga kita bisa menjadi seorang pelayan yang baik dalam kerja kita setiap hari ketika kita bekerja dengan tekun, jujur, iklas, profesionl, dan loyalitas. Sehingga kita sebagai orang Kristen yang merupakan segamabr dan serupa dengan Allah terus terbawah dan terganbar dimanapun dan berjumpa dengan siapapun dan keseharian kita. Kita semua adalah pelayan, jabatan pelayanan yang kita pegang saat ini merupakan anugrah Tuhan bagi kita. Pergunakanlah itu dengan sebaik mungkin untuk melayani Tuhan dan sesama, sebagai bentuk persembahan hidup kita kepada Tuhan. Amin