Yeremia 30:7-9
(7) Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.
(8) Maka pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka dan memutuskan tali-tali pengikat mereka, dan mereka tidak akan mengabdi lagi kepada orang-orang asing.
(9) Mereka akan mengabdi kepada TUHAN, Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi mereka.
MEMATAHKAN KUK DARI TENGKUK
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
“Semakin tinggi mendaki bukit penderitaan, janganlah mundur dan turun kembali, sebab kita semakin dekat dengan puncak pertolongan”. Kata bijak ini hendak menyampaikan pesan bahwa semakin besar, berat, banyak, jelimet kesusahan dan penderitaan, jangan kita menyerah karena semakin dekat dengan pertolongan Tuhan Allah. Yeremia menyampaikan betapa hebatnya dan tiada tara kesusahan umat Israel. Hari- hari itu digambarkan Yeremia sebagai “waktu kesusahan Yakub”. Umat berada dalam titik nadir kehidupan, berada pada titik terendah dari suatu kehidupan, seperti kata pepatah “hidup tak mau, mati pun enggan”, keadaan lebih dari setengah mati. Seperti lembu yang dipakaikan kuk yang berat, kuat, dan sangat menekan di tengkuk, tidak bisa dilepaskan dan dipatahkan. Namun pada hari puncak itu, menjadi hari pertolongan, hari pembebasan dan hari pemulihan di mana “kuk dari tengkuk” itu dipatahkan dan tali-tali pengikat diputuskan-Nya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pemulihan Tuhan Allah ini membuat umat Tuhan tidak merasa takut dan takluk kepada orang asing yang menjajah dan menekan mereka. Dan mereka akan mengabdi kepada Tuhan Allah dan kepada Daud raja mereka yang akan dibangkitkan Tuhan Allah. Yeremia secara visioner menubuatkan perkataan-perkataan ini bukan saja pada pembebasan umat Israel dan pulang kembali ke tanah pembuangan, tetapi menunjuk jauh ke depan pada Mesias sebagai keturuan Daud yang menyelamatkan umat manusia. Dosa adalah kuk yang dipasang sejak manusia pertama jatuh dalam dosa di taman Eden sehingga manusia menderita karena dosa, diusir dari taman itu. Tetapi Tuhan Yesus Kristus telah mati di kayu salib Golgota untuk menebus dosa manusia. Kekuatan “kuk dari tengkuk” dipatahkan oleh kekuatan kasih karunia Tuhan Allah melalui Yesus Kristus.
Keluarga Kristen dipanggil untuk selalu bersyukur dalam kehidupan yang berkemenangan. Sekalipun ada saat-saat kita berada dalam kesusahan dan penderitaan, jika itu izin dari Tuhan maka keluarga dipanggil untuk selalu hidup berpengharapan, kreatif dan dinamis serta bertanggung jawab dalam iman di tengah-tengah lingkungan kehidupannya. Menjauhkan diri dari sikap “sungut-sungut” mempersalahkan diri sendiri atau sesama. Terlebih menjauhkan hati dari sikap “sungut-sungut” kepada Tuhan. Karena semakin berat pergumulan dan semakin besar persoalan, serta semakin kuat menekan kehidupan umat-Nya, maka mereka semakin dekat dengan pertolongan-Nya. Tak ada “kuk di tengkuk” yang tidak dapat dipatahkan oleh Kasih Kristus. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, berkatilah dan lindungilah keluarga kami agar tetap taat dan setia dalam keadaan apapun. Ajarlah kami selalu yakin dan bersyukur atas kasih karunia-Mu yang menyelamatkan. Bahwa di dalam kasih-Mu tidak ada yang mustahil. Amin.